.do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none; }

Kamis, 24 Juni 2021

Program Sambungan Air Bersih PDAM Balikpapan 2021, Rencana Masuk ke Perumahan Jokowi Dibantah


Balikpapan, NMK-Program sambungan air bersih khusus Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) terus digenjot.

Perumda Tirta Manuntung menargetkan penyelesaian pemasangan 1.200 sambungan Rumah MBR hingga akhir tahun.

Hal tersebut disampaikan Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirta Manuntung, Haidir Effendi. Ia memastikan ini akan terlaksana.

“Program MBR ini disampaikan dalam visi misi wali kota. Jadi kita usulkan,” ujarnya, Rabu (16/6/2021).

Adapun, terdapat dua kawasan yang menjadi prioritas dan paling memungkinkan untuk menjalankan program tersebut.

Yakni berada di wilayah Kecamatan Balikpapan Timur dan daerah Kecamatan Balikpapan Utara.

Kedua wilayah tersebut dianggap paling memadai. Sebab, ketersediaan stok cakupan air masih mencukupi.

Terlebih, Perumda Tirta Manuntung juga sudah mulai mengoperasikan Waduk Teritip, yang mampu memasok sekitar 160 liter per detik.

Adapun kuota MBR yang akan dilaksanakan tahun ini meningkat, dibanding realisasi pemasangan tahun lalu.

Program hanya mampu terakomodasi sekitar 800 sambungan baru. Kemudian saat ini menjadi 1.200 sambungan MBR.

"1.200 itu (kuota MBR) di tahun ini. Insyaallah mudah-mudahan bisa optimal,” imbuhnya.

Rencana Masuk ke Perumahan Jokowi Dibantah

Sementara itu, wacana terkait rencana masuknya program tersebut ke pemukiman Perumahan Jokowi MBR di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, rupanya dibantah.

Menurutnya, tidak semua usulan dari Perumda Tirta Manuntung bisa disetujui.

Perumdam PDAM Tirta Manuntung hanya memfasilitasi saja.

“Jadi yang menetapkan itu bukan PDAM. Kami hanya mengusulkan nanti ada yang verifikasi,” tandasnya.

Bakal Masuk ke Perumahan Jokowi

Berita sebelumnya. Tahun 2021, PDAM Tirta Manggar Balikpapan akan masuk ke perumahan Jokowi, perluasan jaringan pipa.

Penghuni perumahan Jokowi di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur tak bakal lagi susah air.

Rencana di tahun 2021 pipa PDAM Tirta Manggar akan masuk ke dalam perumahan Jokowi," kata Direktur Utama PDAM Tirta Manggar, Haidir Effendi kepada TribunKaltim.co, Sabtu (2/1/2020). 

Sebagaimana diketahui, perumahan bersubsidi ini telah rampung dan sudah berdiri tegak sekitar akhir tahun 2017.

Jalan kompleks rumah juga sudah tergarap melalui swadaya uang warga juga campur tangan developer, telah terbuka aksesnya secara luas meski belum terlapisi aspal mulus.

Hanya saja sangat disayangkan, sambungan pelayanan pasokan air bersih masuk belum masuk ke wilayah perumahan Jokowi.

Sebagai contoh, seperti yang ada di perumahan Pesona Bukit Batuah, Kelurahan Graha Indah, Kecamatan Balikpapan Utara, Kota Balikpapan.

Sampai sekarang ini, masyarakat yang tinggal di perumahan itu mencari air bersih dengan bergantung pada tumpahan air hujan. 

Atau solusi lain, saat hujan jarang turun, terpaksa harus membeli air keliling, per tandon ukuran 1.200 liter bertarif Rp 80 ribu sampai Rp 85 ribu sekali mengisi.

Beli sama tandon keliling. Kalau tidak hujan, memakainya boros, tidak sampai lima hari sudah habis. Terpakaa beli lagi air isi ulang tandon,” ujar salah satu penghuni perumahan Jokowi di Pesona Bukit Batuah Balikpapan, Siti Jubaedah.

Selain itu, PDAM Tirta Manggar Balikpapan juga tengah mempersiapkan peremajaan pipa di tahun ini.

Peremajaan pipa PDAM akan dilakukan di wilayah Kelurahan Karang Joang, Balikpapan Utara sepanjang 5 kilometer.

"Untuk masalah ini kami sudah berinvestasi sebesar Rp 30 miliar di tahun 2020," pungkas Haidir Effendi.

Beli Air Bersih Lebih Mahal dari Harga Bensin

Berita sebelumnya. Jelang tengah malam, warga berkumpul beratapkan langit. Mereka adalah warga perumahan Jokowi Pesona Bukit Batuah dan sebagian warga Taman Sari, Kecamatan Balikpapan Utara, Kota Balikpapan Kalimantan Timur.

Itulah kegiatan Rembug Kampung yang digawangi Forum RT Pesona Bukit Batuah dan Taman Sari Kota Balikpapan, Senin (9/3/2020) malam.

Kegiatan itu perdana, yang pertama kalinya digelar, menghadirkan pihak berwenang, seperti tiga anggota DPRD Balikpapan, pimpinan developer, Kapolsek Balikpapan Utara sampai Lurah Graha Indah.

Pantauan Tribunkaltim.co, acara dipusatkan di blok B, Pesona Bukit Batuah dengan diselimuti cuaca yang cerah, remang cahaya rembulan dengan belaian semilir angin malam.

Duduk melantai, beralaskan terpal plastik, sebagian warga Pesona Bukit Batuah dan Taman Sari antusias, ikuti Rembug Kampung yang digelar di tengah jalan perumahan Jokowi Blok B Pesona Bukit Batuah.

Shidiq Nur Alam, sang moderator, pemandu acara Rembug Kampung tersebut, saat membuka acara, menyamaikan secara tegas

.Pelaksanaan Rembug Kampung merupakan agenda warga masyarakat, membicarakan berbagai persoalan yang dihadapi warga di Pesona Bukit Batuah dan Taman Sari Kota Balikpapan.

Perumahan Pesona Bukit Batuah merupakan bagian dari program dari pemerintah pusat perumahan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang juga punya istilah lain perumahan Jokowi, lantaran Presiden Jokowi sendiri yang pernah turun langsung melihat rumah Pesona Bukit Batuah secara perdana.  

“Silakan warga yang mau usul atau memberikan masukan dan kritikan. Sampaikan, selagi ada pihak-pihak yang terkait,” tutur Shidiq, kala itu yang mengenakan jaket putih tebal.

Kontan saja, saat dipersilakan oleh moderator, warga peserta Rembug Kampung, banyak yang mengacungkan tangan. Menyampaikan keluh kesah, serta sumbang saran terhadap dinamika permukiman.

Satu isu yang paling banyak dipertanyakan warga Pesona Bukit Batuah, mengenai fasilitas penyediaan air bersih PDAM dan jalan perumahan yang dinilai belum layak.

Sebut saja, Suryo, yang mengaku warga perumahan Jokowi Pesona Bukit Batuah, sejak menghuni, berjalan hampir tiga tahun, tak kunjung mendapat air bersih yang terjangkau harganya.

Sambungan PDAM yang dijanjikan oleh pihak developer Pesona Bukit Batuah sebagaimana tertuang dalam akad kredit, termasuk disaksikan oleh notaris Balikpapan, masih surga telinga. Belum ada wujud konkrit.

“Saya dan warga lainnya sudah tinggal disini. Mau dapat air saja susah. Mau dapat air, harus keluar uang banyak. Beli air lebih mahal dari harga bensin,” ujarnya.

Bagi sebagian warga Pesona Bukit Batuah, ada yang mengandalkan air hujan sebagai pasokan air bersih. Begitu turun hujan, jadi andalan warga mendapatkan air bersih yang layak dan tidak keluar banyak biaya.

Jika tidak hujan, terpaksa, ada yang membeli air tandon eceran. Sekali isi, ukuran 1200 liter, tarif yang berlaku kena harga Rp 80 ribu.

Tandon isi 1200 liter sendiri bagi mereka yang sudah berumah tangga, paling banyak ada lima orang, pasti tidak cukup dipakai sampai seminggu lebih.

Menanggapi hal itu, Yanto, Owner Develoer Pesona Bukit Batuah Balikpapan, memberikan penjelasan soal keluhan warga tersebut.

Dia jelaskan, soal ketersediaan air bersih dari PDAM sudah dibincangkan, dibahas secara mendalam, melibatkan PDAM, developer dan beberapa perwakilan warga blok yang ada di Pesona Bukit Batuah.

Rencana nantinya di tahun ini, target PDAM akan bangun pipa atau instalasi pengairan air terlebih dahulu. Pihak PDAM sudah sampaikan, warga yang ada di Pesona Bukit Batuah semoga bisa diusahkan.

“Bilangnya Juli. Insyaallah. Kita tunggu saja, tinggal beberapa bulan lagi ini,” ungkap Yanto.

Selain itu, tegasnya, untuk melengkapi ketersediaan air bersih yang terjangkau dan bersih layak pakai, pihak developer pun berjanji akan menggarap Water Treatment.

Belum lama ini, kata Yanto, sudah ada ujicoba dan hasilnya bisa dikatakan memenuhi syarat.  “WTP sudah diuji, cukup bagus hasilnya. Kami datangkan dari Surabaya. Nanti bisa alirkan air sampai 1000 kepala keluarga,” katanya.

Operasional WTP, persembahan developer sendiri, ditargetkan tahun ini bisa berjalan, sedangkan layanan PDAM tunggu dari pihak PDAM sendiri. “Mohon maaf jika ada kekurangan dari pelayanan kami,” imbuh Yanto.

Satu hal yang menjadi catatan warga lainnya seperti di antaranya soal jalan Pesona Bukit Batuah.

Masih banyak juga yang masih belum layak, bertanah merah.

Ada warga yang kesulitan saat ingin keluar rumah maupun pulang rumah. Kala hujan deras, atau sehabis hujan, jalanan tidak bisa dilintasi kendaraan bermotor.

Banyak yang lebih memilih berjalan kaki saja. Memaksa memakai kendaraan mudah terpeleset, rawan terjatuh.

Pihak developer Pesona Bukit Batuah berjanji akan bertahap membuat bagus jalan perumikan Pesona Bukit Batuah, sambil menunggu dari bantuan dari Kementerian Pekerjaan Umum.

“Sementara ini kami baru bisa kasih batu-batu saja, biar tidak terlalu parah licinnya. Bagi yang belum dikasih batu, nanti juga akan dikasih,” tegas Yanto. (naim)

Tidak ada komentar: