BALIKPAPAN, NMK- Masa pandemi Covid-19, Pemkot Balikpapan sebelumnya telah mengeluarkan kebijakan berkaitan dengan subsidi air PDAM.
Pelanggan PDAM tak akan dikenakan biaya pada pemakaian di 10 kubik pertama. Namun kebijakan ini masih dievaluasi PDAM.
Menurut Drektur PDAM Tirta Manggar, evaluasi subsidi air pemerintah kota masih belum terlihat, sebab masih ada satu periode lagi.
"Tagihan Mei kan baru kelihatan di bulan Juni. Jadi nanti bulan depan baru kelihatan hasilnya, kita masih jalankan ini dulu," katanya, Selasa (23/6/20).
Dalam pertimbangan PDAM, pengeluaran selama tiga bulan kebijakan ini diberlakukan ialah Rp 11 Miliar. Ini telah mencakup 80 ribu pelanggan terdampak Covid-19, yang mendapat air secara gratis.
"Kalau dibilang rugi, kita melihat periode bisnis ini tahunan. Kalau dilihat bulanan pasti rugi, tapi kalau diakumulasikan mudah-mudahan semua masih bisa tercover," ujarnya.
Sementara itu, mengenai masalah ketersediaan air, Haidir menyebut air PDAM masih mencukupi untuk kebutuhan pelanggan exsisting. Namun, jika untuk memenuhi semua kebutuhan masyarakat Kota Balikpapan, PDAM masih angkat tangan.
Dari penuturannya, perminataan pemasangan baru juga banyak, hanya saja, memang kemampuan PDAM dalam melayani diakuinya masih belum bisa maksimal.
"Kalau dibilang rugi, kita melihat periode bisnis ini tahunan. Kalau dilihat bulanan pasti rugi, tapi kalau diakumulasikan mudah-mudahan semua masih bisa tercover," ujarnya.
Sementara itu, mengenai masalah ketersediaan air, Haidir menyebut air PDAM masih mencukupi untuk kebutuhan pelanggan exsisting. Namun, jika untuk memenuhi semua kebutuhan masyarakat Kota Balikpapan, PDAM masih angkat tangan.
Dari penuturannya, perminataan pemasangan baru juga banyak, hanya saja, memang kemampuan PDAM dalam melayani diakuinya masih belum bisa maksimal. (naim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar