.do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none; }

Rabu, 10 April 2019

Hulu Migas Area Kalsul Membuka 1.307 Peluang untuk Pengusaha Daerah dan Nasional

BALIKPAPAN, NMK – Sejumlah sebelas (11) Kontraktok Kontrak Kerja Sama (KKKS) di sektor hulu minyak dan gas bumi yang beroperasi di Kalimantan dan Sulawesi menyelenggarakan kegiatan Vendor Day 2019,  di Hotel Novotel Balikpapan, pada 9-10 April 2019. 

Kegiatan dengan tema “Kolaborasi Strategis Melalui Operasi dan Peningkatan Kapasitas Nasional mendukung Kehandalan Operasi Migas Kalimantan dan Sulawesi,” bertujuan mempertemukan KKKS dengan para vendor mereka guna bertukar informasi,berkolaborasi dan apresiasi kinerja vendor tahun 2018.

Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisis Biaya (PRSAB) Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Widi Santuso, pada kesempatan itu menyampaikan bahwa kinerja vendor yang kompeten dan handal sebagai mitra Kerja KKKS adalah salah satu faktor kunci keberhasilan peningkatan produksi dan efisiensi dalam kegiatan hulu migas. Vendor Day 2019. 

Tentunya even tahunan ini sebagai wadah kolaborasi, transfer informasi dan apresiasi kinerja sebagai kegiatan penting dan memiliki nilai strategis selain untuk pencapaian target produksi hulu migas, juga memastikan efek berganda (multiplier effect) bagi perekonomian daerah operasi benar-benar berjalan. 

Direktur Pembinaan Program Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Soerjaningsih, dalam kesempatan ini menyampaikan bahwa dalam rangka mendukung peningkatan produksi dalam negeri, Ditjen Migas ESDM telah mengimplementasikan kebijakan Progunadi (Program Penggunaan Produk Dalam Negeri) dan Prosusi (Program Subtitusi Impor). Diharapkan keterlibatan semua pihak untuk meningkatkan kemampuan dan penggunaan produk dalam negeri.

Kepala SKK Migas Perwakilan kalimantan dan Sulawesi, Syaifudin mengatakan, Kalimantan dan Sulawesi sebagai daerah penghasil utama gas bumi nasional yaitu sebesar 36% dari target produksi 7000 MMSCFD secara nasional harus mendapatkan manfaat yang optimal dari kegiatan operasi yang ada. 

"Ini merupakana tantangan peningkatan kemampuan vendor daerah, program pembinaan, pendampingan dan pemberian kesempatan yang tepat dapat membantu vendor daerah semakin berperan, tanpa mengesampingkan kualitas dari produk atau jasa yang dihasilkan sesuai standar hulu migas", unkap Syaifudin.

Vendor day wilayah kalsul kali ini melibatkan lebih banyak vendor-vendor daerah untuk hadir dan mendapatkan informasi pada kesempatan pertama terhadap potensi keterlibatan mereka dalam progrem kerja2019. 

Sejumlah 67% dari vendor yang hadir merupakan vendor daerah Kalsul dengan komposisi 78% usaha kecil dan menegah serta 98% vendor sudah terdaftar di CIVD. Vendor day kali ini juga melibatkan lebih banyak Kamar Dagang dan Industri (Kadin) daerah untuk hadir bersama-sama dalam acara ini, diantaranya Kadin Kaltim, Kukar dan Balikpapan. 

Semangat keterbukaan informasi untuk memberikan gambaran kebutuhan operasi dalam vendor day kali ini disampaikan melalui data procurement list 2019 dari 11 KKKS di area Kalimantan-Sulawesi mencapai 1.307 jenis pengadaan dengan nilai mencapai US$ 3,6 milyar. 

Dengan besarnya jumlah dan nilai itu diharapkan mampu mendorong vendor daerah untuk lebih bergairah dan bersiap terlibat sesuai kemampuan dan bidang usahanya serta dapat memberikan manfaat maksimal kepada ekonomi daerah. 

Sejauh ini sejumlah pekerjaan dengan kompleksitas tinggi masih terbatas dapat dilaksanakan oleh vendor daerah, namun untuk pekerjaan jasa pendukung operasi, transportasi dan logistik diharapkan peran vendor daerah bisa lebih optimal.

SKK Migas telah mengeluarkan ketentuan bahwa proses tender dengan nilai sampai dengan Rp 10 milyar hanya dapat diikuti oleh penyedia barang/jasa yang berdomisili di wilayah provinsi daerah operasi utama KKKS. 

Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai SKK Migas, Widi Santoso mengatakan, ketentuan ini merupakan bentuk riil dukungan SKK Migas agar vendor di daerah mampu berperan. 

"Diharapkan mereka juga terus meningkatkan kompetensi dan kualitas sehingga dapat memenuhi standar hulu migas dan dapat semakin meningkat nilai dan kompleksitas pekerjaan yang ditangani” katanya.

Hari pertama kegiatan diisi dengan pemaparan ketentuan terkait pengelolan rantai suplai dan juga diskusi panel dari SKK Migas dan KKKS untuk memberikan pemuktahiran informasi kepada para vendor. 

Ada juga sharing pengalaman langsung dari vendor daerah dan nasional yang sudah berhasil meningkatkan kemampuan dan kinerjanya hasil pembinaan dan pendampingan KKKS. 

Pada hari kedua, selain materi K3LL, kepatuhan terhadap etika bisnis dan anti korupsi serta pemahaman TKDN, disediakan coaching clinic bagi vendor-vendor yang ingin melakukan konsultansi hal-hal terkait dengan pengelolaan rantai suplai di KKKS wilayah Kalsulmelalui 8 booth yang disediakan untuk melayani pertanyaan dan kebutuhan konsultasi dari para vendor.

Ketua Panitia Vendor Day, Febrina Aliria Affan, menyampaikan bahwa dalam kegiatan Vendor Day 2019 ini, yang diikuti kurang lebih 500 peserta yang berasal dari dalam maupun luar wilayah Kalimantan – Sulawesi, juga dilakukan pemberian penghargaan kepada 12 vendor dari wilayah Kalsul yang dinilai mampu memberikan kinerja terbaik. 

Salah satu perusahaan yang mendapat penghargaan adalah PT. Berkat Niaga Dunia sebagai penyedia peralatan safety produksi dalam negeri.

Kegiatan vendor day wilayah kalsul dirasakan banyak memberikan manfaat khususnya informasi ketentuan terbaru dan potensi kebutuhan operasi sehingga diharapkan oleh banyak vendor daerah yang hadir untuk dapat dilakukan secara berkala. 

SKK Migas mendukung upaya-upaya efisiensi yang dilakukan oleh para KKKS wilayah Kalsul melalui kegiatan bersama serupa. (rilis/naim)

Tidak ada komentar: