.do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none; }

Minggu, 08 September 2019

Kemenaker Kemukakan Kebijakan dalam Menyiapkan SDM Berkompeten


Balikpapan, NMK - Memiliki sumber daya manusia (SDM) berkompeten dan berdaya saing tinggi menjadi syarat mutlak untuk dapat mengikuti persaingan global yang semakin ketat.

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) sejauh ini telah mengeluarkan berbagai kebijakan dan program untuk meningkatkan akses dan mutu pelatihan vokasi guna menyiapkan SDM kompeten dan berdaya saing tinggi.

"Pengembangan kompetensi SDM menjadi sangat strategis dan harus dilakukan pemerintah bersama-sama dengan seluruh komponen masyarakat untuk tujuan lebih produktif," kata Menaker M Hanif  Dhakiri, saat memberikan sambutan acara Musyawarah Nasional XIII Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) 2019, di Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu, 7 September 2019.

Kebijakan yang telah dilakukan adalah menetapkan pelatihan kerja berbasis kompetensi yang inklusif atau tidak mempersyaratkan (batasan) usia maupun latar belakang pendidikan. Masyarakat mempunyai akses atau kesempatan untuk memiliki keterampilan.

Kedua, program 3R, Reorientasi, Revitalisasi dan Rebranding Balai Latihan Kerja (BLK) milik pemerintah (UPTP). Program ini ditujukan untuk mempercepat dan memperbanyak produksi SDM yang kompeten di berbagai bidang kejuruan prioritas, sekaligus meningkatkan relevansi keluaran BLK sesuai kebutuhan pasar kerja.

"Kejuruan di berbagai BLK pun telah disesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja di era Revolusi Industri 4.0. Misalnya kejuruan menjahit yang telah di upgrade menjadi kejuruan fashion technology, yang melatih peserta bukan hanya agar terampil menjahit, tetapi terampil mulai dari mendesain, memproduksi, hingga memasarkan produk yang dibuat, " kata Hanif.

Ketiga, program Triple Skilling, yaituSkillingUp-skilling dan Reskilling. Kebijakan lainnya adalah  Pemagangan Nasional, yaitu program pemagangan berdasarkan jabatan kerja yang telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo di Karawang, Jawa Barat, pada 23 Desember 2016.

Ada juga program Pemagangan Luar Negeri yang dilaksanakan bersama-sama dengan perusahaan-perusahaan di luar negeri melalui kerja sama denganSending Organization (IM Japan, Shikamachi, dll). Melalui program ini diharapkan tenaga kerja Indonesia dapat mengembangkan dan memacu dirinya memenuhi standar internasional dan akhirnya mampu bersaing di pasar global.

"Kami juga ada  program BLK Komunitas yang merupakan langkah terobosan untuk mempercepat peningkatan kompetensi SDM Indonesia dengan meningkatkan aksesibilitas pelatihan bagi masyarakat yang bertempat tinggal cukup jauh dari lokasi lembaga pelatihan kerja, " katanya.

Revolusi industri 4.0 membawa berbagai dampak dan tantangan yang harus diantisipasi. Hingga saat ini, pemerintah terus mempersiapkan tenaga kerja Indonesia agar mampu mengikuti perubahan, berdaya saing, dan survive di dunia kerja yang berubah.

"Ada beberapa pekerjaan lama yang hilang, namun diprediksi akan ada pula sekitar 3,7 juta pekerjaan baru yang muncul. Dunia industri akan mengalami disrupsi dan kolaborasi beberapa jenis platform baru, sehingga menghasilkan jenis industri baru. Hal ini berdampak pada jenis pekerjaan dalam industri tersebut, " ucap Hanif.

Tidak ada komentar: