.do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none; }

Selasa, 06 November 2018

150 Petani Sawit Se Kaltim Ikuti Seminar Kemitraan Kelapa Sawit di Balikpapan

Balikpapan, NMK-Sebanyak 150 orang petani sawit ikut Seminar Kemitraan Kelapa Sawit di Balikpapan, guna membahas peningkatkan pemahaman tentang tata kelola koperasi dan kemitraan dengan perusahan serta pemerintah sebagaimana yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No 1/2018.

Petani yang ikut dalam pertemuan ini tergabung dalam Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Assosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia Kalimantan Timur (Apkasindo Kaltim) dan berasal dari beberapa kabuten seperti : Berau, Samarinda, Kutai Timur, Kutai Katanegara, Penajam Paser Utara dan Paser.

Seminar yang bertema Penguatan Kelembagaan Koperasi Petani Kelapa Sawit Kalimantan Timur Menuju Kemitraan Perkebunan Sesuai Permentan 01/2018 akan berlangsung selama tiga  hari, 6-8 November 2018.

Ketua DPW Apkasindo Kaltim, Ir. Sunyoto sebelum mengkuti pertemuan para petani sawit mengemukakan kepada media ini bahwa petani sawit harus memahami tata kelola koperasi sebagaimana di syaratkan penerintah.

"Petani-petani itu harus memahami, menyadari dan mau membuat langkah-langkah untuk mendirikan koperasi seperti yang dipersyatatkan di Permen Pertanian No.1/2018, merupakan tujuan pelaksanaan seminar kemitraan ini", ungkap Sunyoto setelah Seminar Kemitraan di Grand Tjokro Hotel Balikpapan, Selasa (6/11).

Untuk itulah, jelas Sunyoto, pendataan petani sawit, seperti : jumlah dana, luas lahan, jumlah tanaman, asal usul bibit dan cara memelihara tanaman serta produktivitas per hektar per bulan  sangat penting untuk mencapai tata kelola koperasi yang benar  sebagaimana diinginkan pemetintah.

Menurut Sunyoto, untuk mencapai itu perlu proses tertama dalam pengelolaan koperasi, pendataan kebun dan perjanjian antara koperasi dengan mitra usaha.

"Terus kalo kemitraan disepakati pemerintah daerah dalam hal ini bupati agar segera menandatangani. Saya maunya bupati menangatangani perjanjian kemitraan tadi", ungkap Sunyoto.

Sehingga dengan adanya ketetlibatan Pemda, lanjut Sunyoto, perusahaan akan patuh karena pemerintah telah mengawal kemitraan tersebut.

Senada dengan itu Ketua Apkasi Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Akhmad Indraji menyatakan dengan pertemuan petani sawit ini diharapkan bisa menjadi pondasi untuk mewujudkan petani sawit yang handal di Kaltim ke depan.

"Karena sebagai petani sawit setidaknya mempunyai dua iktiar, yakni pribadi dan kelompok atau kolektif", papar Akhmad.

Secara pribadi jelasnya, iktiarnya adalah menanam sawit di media yang bagus, perawatan, pemupukan dan beberapa lagi  yang sifatnya individual petani.

Sedangkan secara kolektif, tambah Akhmad tertutama dalam menghadapi gejolak harga sawit yang posisinya di bawah ketetapan.

"Nah, ini tidak bisa diselesaikan dengan satu persatu petani, tetapi harus diselesaikan secara kolektif", tutup Akhmad. (naim)

Tidak ada komentar: