.do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none; }

Minggu, 16 September 2018

Target 100 Persen Puas Jadi Tumpuan Masyarakat, PDAM Survei Pelanggan

BALIKPAPAN, NMK– Meski kerap didera gangguan pelayanan, PDAM Balikpapan dinilai memiliki rekor tingkat kepuasan pelanggan yang cukup tinggi.

Koordinator Survei Kepuasan Pelanggan PDAM Kota Balikpapan Awaluddin Setya menuturkan, berdasar hasil survei kepuasan pelanggan (SKP) tahun lalu, hanya 4 persen pelanggan kurang puas.

“Tahun ini targetnya 100 persen puas,” kata Awaluddin, Kamis (13/9). PDAM disebutnya masih jadi pemasok utama air bersih ke masyarakat. Sehingga bagaimanapun kondisinya akan tetap dibutuhkan. Jika terjadi gangguan, yang diperlukan hanya pengumuman. Sehingga pelanggan bisa bersiap menampung air.

Sementara soal keluhan terbesar pelanggan, Awaluddin menyebut ada tiga penyebab. “Biasanya waktu mengalir kurang dari 24 jam. Atau kualitasnya menurun. Juga kuantitasnya kecil. Dengan survei ini akan diketahui mana yang dominan,” imbuhnya.

Dengan SKP ini juga, pihaknya akan mengetahui wilayah yang paling sering mendapat gangguan. Sehingga bisa dipetakan oleh petugas PDAM ke depan untuk langkah perbaikan. Karena itu, SKP sangat diperlukan meski dalam praktiknya hanya mengambil sampel pelanggan.

Namun, ditegaskannya akan benar-benar mewakili pelanggan PDAM secara keseluruhan. “SKP dilakukan di sembilan titik pelanggan wilayah (IPAM) dengan metode sampling. Total pelanggan yang disurvei sebanyak 2.500 pelanggan.

Metode survei online menggunakan Geographic Information System (GIS), surveyor kami mendatangi rumah pelanggan PDAM yang sudah terdaftar di GIS,” bebernya.

Terpisah Kepala Bagian Hubungan Pelanggan PDAM Balikpapan Sulton menjelaskan, dengan SKP ini akan diketahui sejauh mana kinerja perusahaan. Karena itu dalam pelaksanaan SKP dia ingin pelanggan bisa menyampaikan kondisi ril yang ada di lapangan.

Sehingga feedback yang diberikan kepada PDAM adalah hal yang nyata. “Ini akan menjadi tolok ukur kinerja kami,” tegasnya.

Diketahui SKP telah dilaksanakan sejak Rabu (12/9) lalu. Dilakukan selama 3 bulan. Di mana separuh waktu dilakukan untuk survei, sisanya digunakan untuk analisis data. (naim)

Tidak ada komentar: