.do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none; }

Minggu, 16 September 2018

PDAM Balikpapan Lakukan Survey Kepuasan, Guna Mengetahui Keuntungan untuk Pelanggan

BALIKPAPAN, NMK - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Balikpapan bekerjasama dengan Akademi Teknik Tirta Wiyata Magelang, akan mengadakan Survey Kepuasan Pelanggan (SKP) PDAM Kota Balikpapan, yang Kick Off-nya mulai Rabu (12/9/2018).

Survey oleh 25 surveyor akan dilakukan di 9 titik pelanggan wilayah Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) di Balikpapan dengan metode sampling, dengan total pelanggan yang disurvei sebanyak 2500 pelanggan, dengan metode survey online.
a
Seperti yang dikatakan oleh Awaluddin Setya Aji, S.T., M.Eng., IPM, Koordinator Survey Kepuasan Pelanggan PDAM Kota Balikpapan. "Dengan menggunakan Geographic Information System (GIS), surveyor kami mendatangi rumah pelanggan PDAM yang sudah terdaftar di GIS," ujar Aji.
Lebih lanjut secara teknis, surveyor datang ke rumah, lalu melakukan seperti check-in online di GIS tersebut dan kemudian pelanggan dipersilakan mengisi form tersebut.

Setelah pelanggan selesai mengisi form, surveyor melakukan check-out di sistem online dengan mengunggah foto stiker yang ditempel di rumah pelanggan sesudah survei dilakukan. Hal tersebut dilakukan untuk mengoptimalkan dan memastikan bahwa surveyor benar-benar melakukan survei.
Aji memastikan, mulai dari survey pelanggan hingga pengolahan data akan dianalisis seobjektif mungkin, yang outputnya akan disampaikan kepada PDAM Kota Balikpapan. Survei akan dilakukan selama 3 bulan. "1,5 bulan melakukan survei, sisanya analisis data," tutur Aji. 

PDAM Sementara itu, Sulton S.E., selaku Kepala Bagian Hubungan Pelanggan PDAM Kota Balikpapan, mengatakan Survey Kepuasan Pelanggan PDAM Kota Balikpapan ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kinerja yang dilakukan PDAM serta mengetahui tingkat kepuasan pelanggan terhadap layanan yang diterima pelanggan PDAM.

"SKP (Survey Kepuasan Pelanggan) dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kepuasan pelanggan untuk mengetahui kualitas, kuantitas dan kontinuitas pelayanan PDAM terhadap kepuasan pelanggan," ujar Sulton.

Hal tersebut dilakukan untuk memberikan feedback kepada PDAM, yang outputnya adalah peningkatan pelayanan PDAM untuk memenuhi kepuasan pelanggan.

"Misal mungkin alirannya yang kurang 24 jam, kualitas airnya, atau mungkin hanya malam saja air mengalir, nah ini makanya perlu dilakukan SKP, sebagai tolok ukur kinerja PDAM," jelas Sulton.

Dengan melakukan SKP, Sulton mengharapkan kepada masyarakat pelanggan PDAM untuk memberikan keterangan apa adanya, sesuai dengan pengalaman pelanggan dalam menerima layanan PDAM di kota Balikpapan. (naim)

Tidak ada komentar: