.do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none; }

Senin, 17 September 2018

UPT DPU Perbaiki dan Rawat Fasum Kota Balikpapan

BALIKPAPAN, NMK - Banyaknya trotoar yang rusak akibat termakan usia, terkikis air hujan, dan rusak akibat keseringan dilindas kendaraan bermuatan, membuat perbaikan dan perawatan harus intens dilakukan. Begitu pula dengan jalan berlubang yang harus ditambal. Unit Pelaksana Tugas (UPT) Dinas Pekerjaan Umum (DPU) yang dulunya hanya mengerjakan pembersihan drainase dan tambal sulam jalan, kini sejak Juli 2018 sudah mulai melakukan pengecatan, perbaikan bahu jalan yang bersifat atau berukuran kecil. Kalau yang mempunyai tingkat kerumitan, DPU yang memperkerjakan proyeknya.

Kepala UPT DPU Kota Balikpapan, Misransyah mengatakan, UPT sekarang bukan hanya mengerjakan pembersihan drainase dan tambal sulam jalan seperti dulu. “Melainkan ada inovasi baru. Semester 2 atau tepatnya Juli 2018 seperti kami mulai memperbaiki trotoar, perbaikan tali air, dan mudah-mudahan nanti 2019 kalau ada dananya bisa ter-cover baik masalah trotoar yang ada di Kota Balikpapan. Dan 2018 ini UPT DPU baru permulaan memperbaiki trotoar itu, termasuk penutup parit yang hilang dan sifatnya bukan permanen, yaitu yang terbuat dari kayu dan bersifat sementara. Serta dengan syarat perbaikan yang bersifat kecil saja. Tapi kalau besar nggak bisa, itu ke DPU,” jelas Misransyah.

Lanjut Misranyah, ia mengakui masih memilah yang mana urgent untuk pekerjaan penanganan perbaikan. “Kami nggak ada pihak ketiga karena karyawan UPT sendiri ada 106 tenaga kerja,” tuturnya. Sementara itu, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Pemeliharaan Jalan dan Pembangunan Drainase, Fajar Juliarman menambahkan, sesuai dengan tugas UPT DPU, karena termasuk pekerjaan swakelola yang berarti pekerjaan yang dilaksanakan oleh PU sendiri.
“Sejak 2017 mencoba ekspansi untuk memperluas wilayah kerja. Yaitu saya bentuk lagi regu pengecoran. Nah bisa merangkap sebagai pekerjaan perawatan dan median jalan. Jadi banyak tuh, median dan paving blok trotoar yang sudah lepas, itu regu yang melaksanakannya se-Balikpapan. Dan ada lagi perawatan regu yang menangani deker gorong-gorong jembatan, meliputi pekerjaan dan perawatan pengecetan. Jadi saya bilang sudah lengkap, semua pekerjaan ke PU-an yang sifatnya swakelola sudah bisa kami lakukan. Termasuk juga kalau merintis rumput di pinggir jalan, kami juga yang melaksanakan,” tuturnya.

Dia menambahkan, apa yang dilakukannya sudah membuahkan hasil dan mampu ditangani. Akan tetapi masih ada kendala perihal keterbatasan personel, kebutuhan material, yang digunakan, serta tenaga skill petugas UPT.

“Misal, seumpama dengan material yang ada sekarang itu dalam satu bulan bisa menghabiskan 15 sampai 20 kaleng cat, jadi stop dulu pekerjaan, nunggu dulu ada orderan dating. Begitu pun paving blok, dalam satu tahun untuk menghabiskan 1.000 biji itu sebentar saja. Walaupun trotoar yang direncanakan PU menjadi koral sikat, tapi kan masih ada paving dan itu yang kami rawat,” terangnya.
Selain itu, masih ada kendala yang menjadi masalah berkaitan dengan skill personel UPT PU. “Tidak semua personel kami memiliki keahlian. Misal bikin gorong-gorong, dari segi engineering mereka nggak ada sekolahnya, beton ukurannya segini, penulangan diameter sekian, campuran komposisi sekian. Kalau tidak kami arahkan, mereka nggak akan paham. Sama seperti pasang paving blok, bikin koral sikat, makanya belum kami sentuh,” tuturnya.

Fajar mengharapkan adanya training pengerjaan, mengingat di Jalan Jendral Sudirman sudah banyak yang rusak dan belum berani disentuh, dalam artian belum berani mengerjakannya. Karena tenaga personel belum memiliki keahlian. “Saya sudah pernah ngasih permintaan agar mereka di-trainingdari yang sudah ahlinya, sehingga mereka (karyawan UPT, Red.) nantinya bisa pasang yang rapi,” harapnya.

Ditambahkan, ada juga regu yang membuat manhole. Untuk sifatnya jangka sementara. Mengingat demi kenyamanan dan keamanan pengguna jalan. “Saya juga laporkan kepada Bidang Sumber Daya Air (SDA) DPU Rita, manhole banyak yang rusak, supaya usulkan kegiatan untuk dikasih penutup yang permanen, apakah dibuat cor beton atau besi,” imbuhnya.

Fajar melanjutkan, perlunya didukung personel, peralatan dan bahan juga yang memadai, supaya pekerjaan itu bisa dilaksanakan. “Kami satu UPT saja untuk se-Balikpapan. Makanya, kami mohon maaf sekali untuk warga, contoh Manggar atau bagian Kecamatan Balikpapan Timur jarang. Karena, untuk memenuhi di kota saja kewalahan, setiap hari nggak ada berhentinya Asphalt Mixing Plant (AMP) masak 1 ton, untuk menambal jalan berlubang, serta perbaikan yang lain,” pungkasnya. (naim)

Tidak ada komentar: