BALIKPAPAN - Perubahan warna air sungai yang menjai putih susu, membuat PDAM menerjunkan Tim Teknis Laboratorium guna meneliti fenomena alam tersebut . Aliran sungai dari arah Sungai Ampal menuju lautan lepas. Ketua RT 04 Kelurahan Damai, Balikpapan Kota, Susilo mengungkapkan perubahan warna Sungai menjadi putih, diduga dari limbah kaporit PDAM Kota Balikpapan.
Haidir Effendi, Direktur Utama PDAM Kota Balikpapan mendapat informasi hal tersebut Kamis sekitar pukul 09.30 Wita oleh beberapa wartawan melalui pesan WhatsApp, termasuk beberapa foto yang menggambarkan kondisi Sungai Kampung Damai.
Haidir pun tidak tinggal diam. Ia langsung mengutus Tim Teknis Laboratorium didampingi Tim Dinas Lingkungan Hidup. Haidir juga meminta Tim Hubungan Pelanggan langsung menemui beberapa warga termasuk Ketua RT. 04 Susilo. Suryo Hadi Prabowo, Staf Hubungan Pelanggan
PDAM Kota Balikpapan diterima baik oleh Ketua RT 04 Susilo dan sarga setempat.
Beberapa keluhan disampaikan Susilo kepada Suryo, terkait masalah perubahan warna air sungai dari kecoklatan menjadi putih. Haidir mengucapkan terima kasih kepada awak media yang membantu PDAM menyampaikan informasi dan sosialisasi terkait permasalahan yang terjadi.
"Sempat terjadi selisih antara media yang ke kantor untuk meminta klarifikasi, sementara tim teknis sudah berada di lapangan melakukan investigasi penyebab terjadinya perubahan warna sungai," kata Haidir.
Hasil investigasi Tim Pengawas Internal, penyebab perubahan warna sungai Kampung Damai disebabkan akibat ketidakpatuhan terhadap prosedur pelaksanaan kegiatan pembersihan lokasi kerja, yang awalnya residu dari kapur gamping yang semestinya dikumpulkan dalam bentuk bongkahan kering, tetapi digelontorkan dengan semprotan air.
Akibatnya larutan kapur gamping turut masuk dalam saluran pembuangan umum, hingga perubahan warna pada air menjadi putih. Haidir menegaskan kejadian ini bukan dampak dari kegiatan proses pengolahan air bersih PDAM di IPAM Kampung Damai. Berdasarkan referensi yang ada, dampak dari kapur gamping tidak berdampak serius terhadap lingkungan, mengingat sifat kapur gamping mudah terlarut.
Sekitar pukul 12.30 Wita kondisi air Sungai Kampung Damai sudah kembali normal. "Kami menyampaikan permohonan maaf atas kejadian ini, terutama sempat membuat heboh di lingkungan warga sekitar. Ke depannya berharap tidak terulang kembali, " tutur Haidir. (naim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar