Dirut PT Bima Sakti Rahayu berkomitmen untuk lebih optimal lagi dalam berbisnis dengan kantor barunya. |
Balikpapan, NMK-PT Bima Sakti Rahayu (BSR) secara resmi menempati kantornya yang di Jalan MT Haryono Dalam dari sebelumnya di Jln. MT Haryono, sebagai upaya perusahaan itu untuk lebih mengoptimalkan operasionalnya.
Kantor PT BSE yang megah dan berlantai tiga itu sempat menelan biaya sebesar Rp12 miliar . Suatu investasi yang cukup fantastis bagi sebuah perusahaan developer lokal yang kini telah mengepakkan sayapnya menjadi menjadi perusahaan nasional.
Menurut Direktur Utama (Dirut) PT BSR Edy Chun Narto, ST sejak pihaknya terjun di dunia properti hongga kini telah berhasil membangun sebanyak 230 unit rumah yang terdiri dari berbagai type.
"Hinngga kini kami sudah berhasil membangun sebanyak 230 unit rumah siap huni, sedangkan yang sudah laku dan sudah akd kredit sekitar seratusan unit," ungkap Chun sapaa akrabnya biasa disapa saat ditemui media ini di ruang pertemuan kantor barunya yang terletak di bilangan ruko di Jalan MT Haryono Dalam Balikpapan,Senin (10/4).
Ketika ditanya tentang segmen pasar yang disasar pihanya, lebih jauh Chun menjelaskan bahwa pihaknya saat ini sengaja menyasar segemen menengah ke bawah karena sesuai dengan perkembangan data historis penjualan produk perumahannya.
Owner sekaligus Dirut PT Bima Sakti Rahayu |
" Kami hanya membangun type peruamahan yang banyak peminatnya saja pak atau yang banyak laku terjaul mengingat lesunya pasar properti," demikian Chun mengakui sembari mengatakan bahwa hingga kini telah membangun dua lokasi perumahan yang salah satunya terletak di Belakang Rumah Sakit Siloam.
Ketika media ini meminta pendapatnya terhadap langkah marketing yang dilakukan oleh sealah satu developer saat dengan harga yang gila-gilaan murahnya , Chun mengatakan sebenarnya teman-tem,an di REI (Real Estate Indonesia) Balikpapan agar kaget juga dengan strategi marketing yang ditempuh develepor rekannya itu.
"Masaalahnya begini mas, kalau kita lihat dari segi bisnis kontraktor kan untuk memebangun unit rmah seperti itu kontaraktor harus mrogoh koceknya sebanyak Rp50 juta, kendatipun mendapat subsisdi dari pemerintah tapi untungnya kan jadi tanda tanya, gitu lho mas," ungkap Chun yang nota bene juga menjadi ownwer dari PT BSR tersebut.
Terkait dengan ditempatinya kantor baru PT SBR yang menelan investasi yang cukup fantastis ini, Chun berharap kiranya kiranya performance kinerja manajemen peruahaann bisa lebih nyaman, lebih rapih dan komunikasi antar konsumen dengan para karyawan bisa lebih lancar dan optimal lagi. (naim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar