.do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none; }

Kamis, 16 Maret 2017

Pemahaman antara Pusat dan Daerah Belum Sama dalam Pengendalian Penduduk, BKKBN Gelar Temu Kerja Nasional di Balikpapan

BALIKPAPAN,NMK – Pemahaman antara pemerintah pusat dan daerah dalam mengelola pengendalian penduduk masih belum sama, maka Badan Kordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar temu kerja nasional di Balikpapan pada 15-18 Maret 2017.

Kegiatan ini mengusung tema Dengan Semangat Revolusi Mental, Kita samakan Persepsi dan Komitmen dalam Menfasilitasi Lingkup Tangung Jawab Bidang Pengendalian Penduduk bagi OPD Pengendalian Penduduk KB Provinsi dan Kabubupaten serta Kota 

Turut hadir dalam pertemuan ini, Kepala BKKBN Surya Chandra Surapaty, Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) H. Mukmin Faisyal HP, Walkota Balikpapan Rizal Efendi, SE. 

Mukmin dalam sambutannya mengemukakan sejumlah persoalan kependudukan yang masih dialami Kaltim, seperti laju penduduk yang masih tinggi dan mobilitas penduduk yang cenderung meningkat setiap tahun.

“Persoalan kependudukan di Kaltim saat ini, seperti sebaran penduduk antara kota dan desa tidak merata yakni 66 persen untuk kota dan 34 persen untuk desa . Masih terpusat di kota-kota besar seperti Samarinda sebesar 23,73 persen, Tenggarong sebesar 20,9 persen dan Balikpapan sebesar 18,19 perseen,” tambah Mukmin.

Salah satu yang menjadi solusi persoalan itu, adalah optimalisasi penerapan program Keluarga Berencana (KB),seperti yang ditempuh Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan.

Walikota Balikpapan, Rizal Effendi, mengatakan sampai saat ini masih banyak warga yang belum menerapkan program KB. Namun Rizal menampik jika laju pertumbuhan penduduk di Balikpapan karena tidak menerapkan KB.

Menurutnya, pertumbuhan penduduk,diakibatkan warga pendatang yang tidak mau menerapkan program KB.

"Yang migrasi ini semangat KB nya kurang, itu yang harus disemangati kembali pentingnya KB," katanya. Rizal mengatakankan untuk menyiasatinya Pemkot terus melakukan sosialisasi soal KB. Untuk itu pihaknya juga berencana akan menambahkan tenaga bantu.

"Nanti kami akan menambah tenaga karena selama ini kan tenaga fungsional KB Balikpapan berkurang juga," tambahnya.

Senada dengan itu, Surya Chandra Surapaty mengatakan program Kampung KB harus kembali digaungkan di masyarakat. Tujuannya menekan laju angka pertumbuhan penduduk. Surya menyebut, pertumbuhan penduduk meningkat 2,24 persen setiap tahun. 

Sedangkan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Balikpapan Sri  Wahjuningsih,M.AP>  di Balikpapan telah membuat Kampung KB dan akan menambah lagi lima program BKKBN itu pada tahun ini. “ Rencananya kami akan menambah lagi Kampung KB tahun ini,” ungkap Sri saat ditemui seusai alikpapan, Rabu (15/3) . (naim) 





Tidak ada komentar: