.do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none; }

Kamis, 29 Desember 2016

Penuhi Air Baku Balikpapan Rencanakan 1.500 Liter per Detik Air Bersih dari Sepaku

BALIKPAPAN, NMK - Sejumlah rencana terus digulirkan untuk memenuhi kebutuhan air baku Balikpapan. Pemkot Balikpapan telah menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan Kabupaten Penajam Paser Utara. Ini untuk pemanfaatan sungai Sepaku-Semoi.

Wali Kota Rizal Effendi mengatakan, kebutuhan air baku di Balikpapan mencapai 1.600 liter per detik. Sedangkan saat ini sudah ada 1.200 liter per detik. Artinya masih kurang sekitar 400 liter per detik. “Kalau Waduk Teritip sudah masuk 250 liter per detik ditambah 50 liter per detik dari pengolahan air laut, jadi kurang 150 liter per detik,” jelasnya, saat Silaturahmi Pemkot Balikpapan dengan Insan Pers di Aula Pemkot Balikpapan, Selasa (27/12) .

Untuk memenuhi kebutuhan itu ada rencana pembangunan Embung Aji Raden dengan kapasitas 150 liter per detik. Namun, rencana pemanfaatan air dari Sepaku-Semoi dinilai juga memiliki prospek yang sangat bagus mengingat kebutuhan air yang akan terus bertambah

Staf Ahli Bidang Ekonomi M Soufan mengatakan, Pemkab PPU sudah setuju air dari sungai Sepaku-Semoi dimanfaatkan untuk Balikpapan. Untuk tahap pertama, sungai tersebut bisa dimanfaatkan dengan kapasitas 500 liter per detik. Bahkan untuk tahap selanjutnya bisa ditambah pemanfaatannya sampai 1.000 liter per detik.

“Kami sudah melakukan beberapa kali pertemuan. Ini juga didukung oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III. Selanjutnya akan dibangun bendungan Sepaku-Semoi yang nantinya akan berkapasitas 2.200-3.000 liter per detik,” kata Soufan.

Dari jumlah itu, sebanyak 500 liter per detik akan dimanfaatkan untuk kebutuhan di PPU. Kemudian sebanyak 1.500 liter per detik bisa dimanfaatkan untuk Balikpapan. Kemudian, berdasarkan aturan yang berkewajiban menyusun feasibility study (FS) adalah pemkot atau BUMD atau BUMN.

Sehingga selanjutnya perkembangan rencana ini bolanya di pemkot. “Bergantung siapa yang menendang bola duluan untuk menyusun FS agar rencana ini terlaksana,” tambahnya. Diharapkan nantinya ada sharing antara pemerintah, swasta, dan PDAM. Apalagi investasi untuk membangun pipa sejauh 75 kilometer butuh biaya yang tak sedikit. (nm)


Tidak ada komentar: