BALIKPAPAN,NMK - Sekolah Menegah Negeri (SMKN) 1 Balikpapan bekerjasama
dengan Dinas Tenaga Kerja dan Sosial (Disnakersos) Kota Balikpapan
menggelar Job Matching 2016 pada 28-29 September 2016 di Geduang Aula
sekolah tersebut. Job Matching merupakan Pemasaran khusu tamatan SMK.
Ketua Panitia Job Matching Drs Ir Bernat Sianturi mengatakan Job Matching merupakan program Recruitment tenaga kerja secara langsung bagi lulusan SMK yang membutuhkan pekerjaan.
“Kami bekerja sama sekitar 50 perusahaan yang siap merekrut lulusan SMK yang membutuhkan pekerjaan. Dan pelaksanaanya pada 28-29 September 2016 di SMKN 1 Balikpapan,” ujar Bernat Sianturi pada media online ini Rabu (28/9) pada pembukaan Job Matching 2016.
Sebanyak 48 perusahaan mengikuti Job Matching 2016 yang diselenggarakan di Aula SMKN 1 Balikpapan, Rabu (28/9) dan Kamis (29/9). Program recruitment tenaga kerja yang didukung Dinas Tenaga Kerja dan Sosial (Disnakersos) ini diperuntukkan tamatan SMK.
Terdapat seebanyak 136 lowongan yang membutuhkan 600 tenaga kerja pada even yang di hadiri langsung Staf Ahli Bidang Sosial H Arbain Side, Sekretaris Dinas Pendidikan kota Balikpapan Purwantoro, Perwakilan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Pendidikan Dasar Menengah Direktorat Pembinaan SMK Herdiana ST MBA, dan segenap dunia industri dan Dunia usaha .
“Hingga penutupan 24 September sudah tercatat 1.300 orang yang mendaftar”. Kata Bernat semabri menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan program nasional dan instruksi dari Direktorat Pembinaan SMK (PSMK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang diselenggarakan di 34 kota.
"Program ini untuk memberikan peluang kerja sekaligus memasarkan tamatan SMK agar penyerapan tenaga kerja di dunia industri meningkat," ujarnya.
Sementara Perwakilan dari Kemendikbud Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan SMK Herdiana ST MBA mengatakan, pelaksanaan Job Matching untuk tahun 2016 ini lebih besar di bandingkan tahun sebelumnya.
Menurutnya ini salah satu cara penting untuk mendekatkan tamatan SMK dan industri. Dan para pencari kerja tidak ada batasan dari lulusan tahun kapan, tetapi sejauh mana kebutuhan industri untuk menampung tenaga kerja.
“Ini program rutin dari Direktorat Pembinaan SMK dan tahun ini baru besar apalagi di fasilitasi oleh SMKN 1 dan kami bekerjasama dengan Disnakersos Kota Balikpapan untuk melaksanakan acara job matching ini,” imbuh Herdiana ST MBA.
Sedangkkan Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Balikpapan Purwantoro mengatakan Job Matching sebagai sarana untuk tamatan SMK dalam mencari kerja dari dunia industri sehingga nantinya dapat me-matchingkan antara kemampuan usaha dengan program pendidikan yang dimiliki.
Diakuinya setiap lulusan SMK harus memiliki sertifikat keahlian untuk itu harus mengikuti uji kompotensi dari hasil uji Kompotensi akan mendapatkan Sertifikat Profesi sebagai modal untuk mencari pekerjaan pada sebuah perusahaan yang membutuhkan kualifikasi sesuai dengan prodinya.
“SMK dididik untuk siap kerja, sehingga lulusan harus punya skill bukan hanya knowledge dan itu dimiliki anak-anak SMK,” paparnya.
Dari 48 perusahaan yang mengikuti Job Matching, bidang jasa dan perhotelan paling banyak membutuhkan tenaga kerja.
Selain membuka peluang kerja, penyelenggara juga menggelar seminar ketenagakerjaan dunia industri yang diikuti perwakilan SMK se-Balikpapan yang dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Balikpapan Muahimin serta menghadirkan narasumber Ketua Kadin Yaser Arafat.
Terkait dengan pengangguran lulusan SMK pada 2016,Herdiana mengatakan, menurut data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada Februari 2016, jumlah pengangguran tamatan SMK sebanyak 1.35 juta atau sekitar 19,18 persen dari total jumlah pengangguran di Indonesia. Hal ini berbeda dengan tahun 2015 yang hanya mencapai sekitar 16 persen.
Salah satu faktor yang mengakibatkan jumlah pengangguran tersebut meningkat adalah kurikulum dan jurusan yang tak selaras dengan kebutuhan pasar atau dunia usaha dan industri. Maka perlu diadakan sinergi dan keselarasan antara kebutuhan pelaku usaha dan industri dengan Kementerian dalam hal ini bagian SMK. Sehingga diketahui kondisi tenaga kerja yang diperlukan pelaku usaha dan industri.
"Saat ini yang menjadi masalah adalah kurangnya keselarasan. Sehingga yang terjadi adalah banyaknya jurusan pada sekolah kejuruan yang sudah tak sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industri," katanya.
Ia menyebutkan, saat ini dunia usaha dan industri yang berpotensi menyerap tenaga kerja adalah bidang pertanian, kemaritiman dan pariwisata serta teknologi informasi. Sementara itu, untuk dunia usaha yang potensinya sangat kecil untuk menyerap tenaga kerja adalah bidang administrasi dan perkantoran.
Saat ini jumlah lulusan SMK 2016 berdasarkan bidang keahlian, yaitu jurusan teknologi dan rekayasa sebanyak 445.047 orang. Jurusan teknologi informasi dan komunikasi ada 277.545 orang, jurusan kesehatan 60.944 orang, agrobisnis dan agroteknologi 52.319 orang, perikanan dan kelautan 17.249 orang. Kemudian bisnis dan manajemen sebanyak 348.954 orang, pariwisata ada 81.391 orang, seni rupa dan kriya 9.237 orang, dan seni pertunjukan ada 1.220 orang.
Dikatakan olehnya, program rekrutmen secara langsung melalui Job Macthing dilaksanakan untuk memudahkan para lulusan SMK mencari pekerjaan, apalagi mereka sudah memilki berbagai keterampilan sesuai dengan jurusan masing-masing.
Untuk itu dirinya berharap agar lulusan SMKN yang membutuhkan pekerjaan agar datang dan mengikuti Job Matching yang akan di laksanakan 28-29 September di Aula SMKN 1 Balikpapan. (na/asfi)
Ketua Panitia Job Matching Drs Ir Bernat Sianturi mengatakan Job Matching merupakan program Recruitment tenaga kerja secara langsung bagi lulusan SMK yang membutuhkan pekerjaan.
“Kami bekerja sama sekitar 50 perusahaan yang siap merekrut lulusan SMK yang membutuhkan pekerjaan. Dan pelaksanaanya pada 28-29 September 2016 di SMKN 1 Balikpapan,” ujar Bernat Sianturi pada media online ini Rabu (28/9) pada pembukaan Job Matching 2016.
Sebanyak 48 perusahaan mengikuti Job Matching 2016 yang diselenggarakan di Aula SMKN 1 Balikpapan, Rabu (28/9) dan Kamis (29/9). Program recruitment tenaga kerja yang didukung Dinas Tenaga Kerja dan Sosial (Disnakersos) ini diperuntukkan tamatan SMK.
Terdapat seebanyak 136 lowongan yang membutuhkan 600 tenaga kerja pada even yang di hadiri langsung Staf Ahli Bidang Sosial H Arbain Side, Sekretaris Dinas Pendidikan kota Balikpapan Purwantoro, Perwakilan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Pendidikan Dasar Menengah Direktorat Pembinaan SMK Herdiana ST MBA, dan segenap dunia industri dan Dunia usaha .
“Hingga penutupan 24 September sudah tercatat 1.300 orang yang mendaftar”. Kata Bernat semabri menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan program nasional dan instruksi dari Direktorat Pembinaan SMK (PSMK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang diselenggarakan di 34 kota.
"Program ini untuk memberikan peluang kerja sekaligus memasarkan tamatan SMK agar penyerapan tenaga kerja di dunia industri meningkat," ujarnya.
Sementara Perwakilan dari Kemendikbud Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan SMK Herdiana ST MBA mengatakan, pelaksanaan Job Matching untuk tahun 2016 ini lebih besar di bandingkan tahun sebelumnya.
Menurutnya ini salah satu cara penting untuk mendekatkan tamatan SMK dan industri. Dan para pencari kerja tidak ada batasan dari lulusan tahun kapan, tetapi sejauh mana kebutuhan industri untuk menampung tenaga kerja.
“Ini program rutin dari Direktorat Pembinaan SMK dan tahun ini baru besar apalagi di fasilitasi oleh SMKN 1 dan kami bekerjasama dengan Disnakersos Kota Balikpapan untuk melaksanakan acara job matching ini,” imbuh Herdiana ST MBA.
Sedangkkan Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Balikpapan Purwantoro mengatakan Job Matching sebagai sarana untuk tamatan SMK dalam mencari kerja dari dunia industri sehingga nantinya dapat me-matchingkan antara kemampuan usaha dengan program pendidikan yang dimiliki.
Diakuinya setiap lulusan SMK harus memiliki sertifikat keahlian untuk itu harus mengikuti uji kompotensi dari hasil uji Kompotensi akan mendapatkan Sertifikat Profesi sebagai modal untuk mencari pekerjaan pada sebuah perusahaan yang membutuhkan kualifikasi sesuai dengan prodinya.
“SMK dididik untuk siap kerja, sehingga lulusan harus punya skill bukan hanya knowledge dan itu dimiliki anak-anak SMK,” paparnya.
Dari 48 perusahaan yang mengikuti Job Matching, bidang jasa dan perhotelan paling banyak membutuhkan tenaga kerja.
Selain membuka peluang kerja, penyelenggara juga menggelar seminar ketenagakerjaan dunia industri yang diikuti perwakilan SMK se-Balikpapan yang dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Balikpapan Muahimin serta menghadirkan narasumber Ketua Kadin Yaser Arafat.
Terkait dengan pengangguran lulusan SMK pada 2016,Herdiana mengatakan, menurut data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada Februari 2016, jumlah pengangguran tamatan SMK sebanyak 1.35 juta atau sekitar 19,18 persen dari total jumlah pengangguran di Indonesia. Hal ini berbeda dengan tahun 2015 yang hanya mencapai sekitar 16 persen.
Salah satu faktor yang mengakibatkan jumlah pengangguran tersebut meningkat adalah kurikulum dan jurusan yang tak selaras dengan kebutuhan pasar atau dunia usaha dan industri. Maka perlu diadakan sinergi dan keselarasan antara kebutuhan pelaku usaha dan industri dengan Kementerian dalam hal ini bagian SMK. Sehingga diketahui kondisi tenaga kerja yang diperlukan pelaku usaha dan industri.
"Saat ini yang menjadi masalah adalah kurangnya keselarasan. Sehingga yang terjadi adalah banyaknya jurusan pada sekolah kejuruan yang sudah tak sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industri," katanya.
Ia menyebutkan, saat ini dunia usaha dan industri yang berpotensi menyerap tenaga kerja adalah bidang pertanian, kemaritiman dan pariwisata serta teknologi informasi. Sementara itu, untuk dunia usaha yang potensinya sangat kecil untuk menyerap tenaga kerja adalah bidang administrasi dan perkantoran.
Saat ini jumlah lulusan SMK 2016 berdasarkan bidang keahlian, yaitu jurusan teknologi dan rekayasa sebanyak 445.047 orang. Jurusan teknologi informasi dan komunikasi ada 277.545 orang, jurusan kesehatan 60.944 orang, agrobisnis dan agroteknologi 52.319 orang, perikanan dan kelautan 17.249 orang. Kemudian bisnis dan manajemen sebanyak 348.954 orang, pariwisata ada 81.391 orang, seni rupa dan kriya 9.237 orang, dan seni pertunjukan ada 1.220 orang.
Dikatakan olehnya, program rekrutmen secara langsung melalui Job Macthing dilaksanakan untuk memudahkan para lulusan SMK mencari pekerjaan, apalagi mereka sudah memilki berbagai keterampilan sesuai dengan jurusan masing-masing.
Untuk itu dirinya berharap agar lulusan SMKN yang membutuhkan pekerjaan agar datang dan mengikuti Job Matching yang akan di laksanakan 28-29 September di Aula SMKN 1 Balikpapan. (na/asfi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar