.do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none; }

Selasa, 07 Juni 2016

Ingin Tingkatkan Kualitas Penelitian Insan PTS , APTISI Gelar Seminar Nasional dan Workshop





Balikpapan, Monitor Kaltim.com– Assosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar seminar nasional dan workshop, guna meningkatkan kualitas para dosen Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Kaltim, khusunya dalam bidang penelitian.


Acara bertema Toward a New Ideal in the Research University atau Menghadapi Kondisi Ideal  dalam Penelitian Universitas ini dibuka langsung oleh Ketua APTISI Provinsi Kaltim Prof. DR. Eddy Soegiarto SE, MM di Hotel Menara Bahtera Balikpapan, Jumat (29/4) dan dihadiri sejumlah delegasi PTS se- Kaltim yang nota bene merupakan para dosen yang mengabdikan dirinya di lembaga pendidikan tinggi swasta tersebut.

Terdapat tiga sub tema bahasan pada seminar nasional APTISI Kaltim kali ini, yakni Strategis dan Kebijakan Universitas oleh DR.Jaka Sriyana, M.Si, Strategi dan Kebijakan Lembaga Penelitian, Fakultas dan Program Studi yang disampaikan Abdul, MSc, PhD dan Strategi Untuk Dosen Peneliti yang dibahas oleh Hendi Yogi Prabowo, MForAccy, PhD.

Menurut Prof. Eddy kegiatan ini sengaja dilakukan pihaknya untuk mengantisipasi kebutuhan dunia pendidikan, terutama dalam peningkatan kualitas dosen, khususnya tentang cara menulis, meneliti dan melaporkan hasil penelitian dengan baik dan benar, baik secara hukum nasional maupun internasional.

Pasalnya,  para dosen muda yang banyak ikut ambail bagian dalam kegiata ini, lanjut Eddy, masih banyak yang belum mengetahui metode dan mekanisme untuk mendapatkan dana bantuan penelitian tersebut, maka pelatihan-pelatihan atau workshop seperti ini diperlukan.




“Pada gilirannya nanti, dosen-dosen di PTS sudah siap untuk melakukan penelitian itu, sehingga peningkatan kualitas mereka bisa menjadi cukup bagus, baik  output maupun outcomenya yang diharapkan lebih baik lagi”, tambah Eddy .

Terkait dengan jalur yang akan ditempuh kalau seorang dosen ingin mengajukan proposal penelitian kepada instansi yang berkompeten, Prof. Eddy  mengatakan sebenarnya lewat Direktorat Perguruan Tinggi (Dikti) yang bernaung di bawah Kementrian Pendidikan Nasional. “Lembaga pemerintah ini sudah mengalokasikan anggaran yang cukup banyak untuk program penelitian ini, tinggallah cara mengaksesnya yang belum banyak diketahui para peneliti, termasuk salah satunya dari kalangan dosen”, ungkap Eddy.    Untuk itu dengan mengkuti workshop ini, tambah Eddy,  maka akan terbuka bagi para dosen yang ingin mengajukan proposal penelitian. “Sebenarnya pemerintah menyiapkan banyak dana itu tapi belum banyak yang tahu tata cara mendapatkannya oleh karena itu dengan kegiatan ini kami akan memberikan pencerahan-pencerahan kepada dosen-dosen mudah”, ungkap Eddy.

Lebih jauh Eddy mengatakan selain pemerintah, sebenarnya dari kalangan swasta pun telah menyiapkan pendanaan untuk penelitaian ini. “Kalau dari kalangan swasta yang nota bene perusahaan -perusahaan sebenarnya juga menyediakan pendanaan untuk penelitian ini, tapi untuk mendapatkan tergantung dari peraturan PTS masing-masing. Biasanya dana bantuan dari kalangan swasta ini, dikenal dengan istilah bantuan Dana Hibah”, urai Eddy.

Mudah-mudahan dengan terbukanya prosedur untuk mendapatkan dana untuk penelitian bagi para peneliti khususnya bagi kalangan dosen PTS ini, kualitas mereka bisa lebih baik lagi sebagaimana yang diharapkan bersama. “Shingga dengan demikian kemampuan dosen khususnya sari kalangan PTS khususnya yang bernaung di bawah payung APTISI bisa bersaing dan dikenal, baik secara nasional maupun internasional”, tegas Eddy. (naim)

Tidak ada komentar: