.do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none; }

Senin, 23 Desember 2019

Akhir 2019, BNNK Balikpapan Sampaikan Capaian Target Kinerja dan Ingin Lebih Optimal Lagi dalam P4GN

Balikpapan,NMK-Persoalan narkotika di Indonesia masih dalam kondisi yang memerlukan perhatian dan kewaspadaan tinggi secara terus menerus. 

Untuk itu dibutuhkan upaya bersama seluruh instansi dan komponen masyarakat untuk bersinergi dan bersama-sama mengambil langkah strategis dalam upaya P4GN (Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika). 

Upaya-upaya tersebut dapat dilaksanakan secara komprehensif
dan berkesinambungan yang diimplementasikan secara seimbang antara supply reduction (pengurangan pasokan) melalui Upaya Pemberantasan, dengan demand reduction (pengurangan permintaan) melalui 
Upaya Pencegahan. 

Dalam rangka menekan supply reduction dengan upaya pemberantasan. "BNN Kota Balikpapan sepanjang 
2019 telah melakukan pengungkapan 9 kasus narkotika dengan 14 tersangka dengan barang bukti narkotika jenis sabu yang disita sebesar 2.027,54 gram. Jumlah barang bukti narkotika jenis sabu yang disita tersebut meningkat dari Tahun 2018 yang berjumlah 1.095,1 gram", demikian disampaikan Kepala BNN Kota Balikpapan Kompol Muhammad Daud, SH., MH saat Jumpa Pers di Kantor BNN Kota Balikpapan,  Senin (23/12).

Dalam aspek pencegahan dan pemberdayaan masyarakat yang merupakan bagian dari demand reduction, jelas Daud, BNN Kota Balikpapan telah melaksanakan kegiatan advokasi, diseminasi, sosialisasi, dan kampanye “stop narkoba” sebanyak 184 kegiatan dengan melibatkan 20.399 peserta dari berbagai kalangan terutama 
generasi milenial. 

Kegiatan kreatif lainnya yang dilakukan adalah melaksanakan branding pesan anti narkoba pada sarana transportasi publik serta penayangan konten anti narkoba pada media cetak dan penyiaraan. 

"Masih dalam rangka demand reduction, dalam rangka menggiatkan partisipasi masyarakat dalam P4GN, BNN Kota Balikpapan telah membentuk 30 Relawan Anti Narkoba dan 80 Penggiat Anti Narkoba yang berasal dari lingkungan Pemerintah, Swasta, Pendidikan, dan Masyarakat", jelas Daud. 

Relawan dan penggiat yang dibentuk dan dilatih ini, tambah Daud,  diharapkan dapat menjadi penggerak pola hidup sehat tanpa narkoba di tengah-tengah masyarakat. 

Sementara melalui program pemberdayaan alternatif, lanjut  Daud, BNN Kota Balikpapan melakukan pembinaan kepada masyarakat kawasan rawan dan rentan narkoba di Kampung Gunung Bugis, Kelurahan Baru Ulu, Balikpapan Barat. 

"Pada lokasi tersebut BNN Kota Balikpapan bekerjasama dengan pemerintah kota dan kelompok masyarakat serta didukung oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) melalui program BUMN Hadir Untuk Negeri (BHUN) melaksanakan pembinaan berupa pelatihan menjahit, merajut, dan pembuatan kerajinan kepada 25 orang masyarakat", ungkap Daud. 

Kegiatan ini, kata Daud,  bertujuan agar masyarakat yang tinggal di kawasan rawan dan rentan narkoba memiliki keterampilan, kemandirian ekonomi sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dan tidak terjerumus bisnis peredaran narkoba. 

"Untuk itu,  BNN Kota Balikpapan bekerjasama dengan seluruh stakeholders pada 2019 ini telah melakukan tes urin sebanyak 3.174 orang. Dari jumlah yang menjalani tes urine tersebut, 10 orang diantaranya terindikasi positif narkoba", ungkap Daud. 

Sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat BNN Kota Balikpapan, lanjut Daud, pihaknya juga melayani pelayanan tes urin dalam rangka penerbitan Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan Narkotika (SKHPN) kepada masyarakat sebanyak 8.192 orang dengan sample positif sebanyak 7 orang. 

Pada bidang rehabilitasi yang bertujuan untuk mewujudkan kepulihan dari ketergantungan narkotika dan mengembalikan keberfungsian sosial pecandu dan korban penyalahgunaan narkotika di masyarakat, urai Daud,  BNN 
Kota Balikpapan telah menyelenggarakan layanan rehabilitasi terhadap 145 orang, dengan rincian yaitu sebanyak 83 orang dengan rehabilitasi layanan rawat jalan  dan 40 orang rujukan rehabilitasi rawat inap dan layanan Tim Asesmen Terpadu (TAT) kepada 22 orang.

Masih dalam mengoptimalkan peran P4GN, papar Daud, BNN Kota Balikpapan bersinergi menjalin kerjasama dengan seluruh komponen dalam menggelorakan semangat anti narkoba. 

"Beberapa kerjasama menonjol yang dilakukan antara lain, Bekerjasama dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Balikpapan untuk memberikan pelatihan kepada para tokoh dan penceramah agama untuk turut menyuarakan pesan-pesan anti narkoba kepada masyarakat luas melalui media dakwah dan kegiatan keagamaan", jelas Daud. 

Permasalahan Narkotika merupakan permasalahan multi dimensi dan sangat kompleks karena berkaitan 
dengan permasalahan hukum, keamanan negara, kesehatan, ekonomi, maupun sosial. Oleh sebab itu, dibutuhkan kerjasama dan kolaborasi dalam penanganannya. Membangun mindset dan frame yang sama dalam penanganan permasalahan narkotika adalah langkah awal dalam membangun sistem yang kuat dalam mengatasi permasalahan narkotika. 

Untuk itu BNN Kota Balikpapan, kata Daud,  menyampaikan kepada pihak-pihak yang telah mendukung terselenggaranya P4GN apresiasi yang tinggi atas dukungannya tanpa henti sehingga upaya P4GN dapat terlaksana dengan baik. 

"Dengan capaian-capaian target yang telah diraih di tahun 2019, BNN Kota Balikpapan tidak berpuas diri dan terus berusaha meningkatkan kinerjanya dengan berbagai upaya pemberantasan, pencegahan dan inovasinya untuk mewujudkan Kota Balikpapan Bersinar (Bersih dari Narkoba)", tutup Daud. (naim) 

Tidak ada komentar: