.do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none; }

Senin, 26 November 2018

Pertamina Hulu Mahakam Segera Operasikan Rig Keempat di Lapangan Bekapai

Balikpapan, NMK-PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), selaku operator Wilayah Kerja (WK) Mahakam, yang mendapat dukungan SKK Migas, tetap aktif dalam melakukan kegiatan pengeboran.
Setelah mengoperasikan 3 buah rig pengeboran, yaitu Rig Maera dan Rig Yani untuk wilayah delta dan Rig Tasha untuk lepas pantai pada minggu kedua November 2018, PHM mengoperasikan rig keempat, yakni jack up Rig Hakuryu-14 untuk pengeboran di lepas pantai.
Keempat rig tersebut akan menyelesaikan target mengebor 65 sumur di WK Mahakam sesuai Work Program & Budget 2018 yang telah disetujui SKK Migas.
Menurut rencana, Rig Hakuryu-14, akan segera dioperasikan di Lapangan Bekapai sumur BG-21 dan BG-22, yang berada di perairan Selat Makassar, sebelum mengebor 6 sumur lagi di tiga lapangan lainnya.
Rig Hakuryu-14 adalah milik PT Japan Drilling Indonesia, dan baru selesai dibangun 2018 ini.
Rig tersebut ditarik langsung dari galangannya di Singapura pada 31 Oktober 2018 lalu dan tiba di Balikpapan 12 November 2018. Ia akan dioperasikan di WK Mahakam selama setahun, dengan opsi perpanjangan selama 1 tahun. Upaya untuk mendatangkan dan mengoperasikan Rig Hakuryu-14 dapat terlaksana berkat dukungan penuh Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian ESDM, SKK Migas, maupun berbagai otoritas pemerintah yang terkait.
General Manager PHM, John Anis, mengatakan kedatangan Rig Hakuryu-14 di WK Mahakam, dan satu rig lagi menyusul pada Desember 2018, memperlihatkan komitmen PT Pertamina, melalui PHM, untuk meningkatkan produksi gas dan minyak secara optimal dan memberikan hasil yang terbaik bagi negara. Rencananya pada tahun 2019 kelima rig tersebut akan melanjutkan kegiatan pengeboran yang lebih aktif di WK Mahakam.
WK Mahakam, yang berada di Kabupaten Kutai Kartanegara, , mulai dikelola oleh Pertamina sejak 1 Januari 2018, terdiri dari lima lapangan yang memproduksi gas Tambora, Tunu, Peciko, Sisi Nubi, dan South Mahakam serta dua lapangan yang memproduksi minyak Bekapai dan Handil. Sebagai blok migas yang telah dioperasikan lebih dari 50 tahun, WK Mahakam sejak tahun 2010 memasuki fase 4, yakni penurunan produksi secara alami natural decline.
Standar keselamatan yang tinggi tetap dipertahankan oleh PHM, untuk tahun 2018 telah mencapai lebih dari 23 juta jam kerja man hour dengan satu Lost Time Injury (LTI), atau kecelakaan kerja yang menyebabkan pekerja harus diistirahatkan untuk pemulihan.
PHM Tingkatkan Aktifitas.(naim/rilis)

Tidak ada komentar: