.do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none; }

Jumat, 28 September 2018

Pemkot Balikpapan Giatkan Pembauran Kebangsaan Guna Antisipasi Kekhawatiran Gejolak Disintegrasi

BALIKPAPAN - Spirit kebangsaan Indonesia belakangan ini terancam oleh degradasi ideologi yang cenderung merusak nilai heterogen kebangsaan. Hal ini sangat membahayakan bagi nilai perdamaian dan persatuan Republik Indonesia. 

I Ketut Rasna Kepala Kesbangpol Kota Balikpapan, menyatakan, ada hal yang patut dikhawatirkan untuk masa depan bangsa Indonesia termasuk di Balikpapan dalam ancaman disintegrasi bangsa. "Munculnya ideologi-ideogi yang berseberangan dengan Pancasila dan Undang-undang Dasar yang perlu kita khawatirkan. Anak-anak muda rentan," ujarnya. 

Hal itu disampaikannya dalam Diksusi Kebangsaan dalam event pelantikan pengurus Forum Pembaruan Kebangsaan Balikpapan Selatan di gedung aula kantor Camat Balikpapan Selatan pada Kamis (27/9/2018).

 Menurutnya, perlu dibuat suatu komitmen bersama dengan menyatukan persamaan visi misi kemajuan suatu bangsa melalui pembauran kebangsaan yang berisikan nilai keragaman kultural, etnis, dan suku budaya. "Ada yang bilang bahwa bangsa Indonesia di tahun 2030 akan bubar. Ini adalah hoax, tidak benar. Kita tetap terus menjaga negara kesatuan Republik Indonesia," tegas Ketut. 

Penting rasanya, dibuat sebuah Forum Pembauran Kebangsaan supaya menjadi wadah silaturahmi bagi komponen seluruh masyarakat yang berlatar belakang keragaman ras, suku, budaya, dan agama. "Forum pembauran perlu didukung oleh masyarakat dan pemerintah dengan koordinasi yang baik antar aparat pemerintah daerah dan instansi terkait secara profesional," ujarnya. 

Ditambahkan, Muhammad Idris Plt Camat Balikpapan Selatan, menyatakan, pembauran kebangsaan merupakan bagian penting dalam mengikat kerukunan nasional dalam upaya meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa. Kata dia, tantangan ke depan menghadapi berbagai dinamika kehidupan dan tetap waspada terhadap munculnya berbagai konflik yang bersifat vertikal maupun horizontal yang mengancam integritas daerah. 

"Kami mendukung adanya wadah forum ini, akan menjalankan turun ke masyarakat demi menjaga persatuan masyarakat," tutur Idris. Apalagi, sebentar lagi situasi Indonesia termasuk di Kota Balikpapan akan menyambut perhelatan panggung politik pemilihan presiden dan wakil presiden, serta legislatif dan Senator.

 Pastinya, kata dia, akan memunculkan berbagai rawan konflik kepentingan yang berlatar belakang politik, karena itu peran dari forum ini diharapkan memberi kontribusi upaya pencegahan terjadinya konflik disintegrasi bangsa. 

Penyelenggaraan itu dihadiri diantaranya Camat Balikpapan Selatan, Kepala Kesbangpol Balikpapan, Ketua Forum Pembauran Kebangsaan Kota Balikpapan. FPK seluruh Balikpapan sudah terbentuk, wilayah selatan yang paling terakhir dilahirkan. Dan tak ketinggalan Kapolsek dan Danramil juga ada Lurah, Ketua Lembaga Pengembangan Masyarakat dan tokoh masyarakat seluruh Balikpapan Selatan.

 Nurdin Ismail, Koordinator Forum Pembauran Kebangsaan, menyatakan, kegiatan ini demi mensukseskan penciptaan perdamaian di Kota Balikpapan yang dihuni beragam etnis suku, bangsa dan agama. "Melalui forum maka akan terjalin silaturahmi secara kuat dan menyeluruh demi menciptakan Keadilan Sejahtera dan solidaritas Indonesia," ujarnya.

Balikpapan itu kota yang multi etnis hidup dalam suasana penuh dengan toleransi. Forum Pembauran Kebangsaan dibentuk kepengurusan supaya organisasi forum ini berjalan secara efektif dan menyeluruh. 

Sekretaris FPK Balikpapan Selatan, Said Abdillah, yang didampingi Herawaty Ketua FPK Balsel, menyatakan, keberadaan forum pembauran akan mengambil titik sentral di tingkat bawah sebab kekuatan persatuan yang utuh itu adanya berada di tingkat bawah. "Akan rajin turun di lapangan melakukan berbagai sosialisasi edukasi dan berbagai kegiatan yang memang untuk memperkuat silaturahmi," ungkap pria yang juga aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia ini.(naim)

Tidak ada komentar: