.do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none; }

Sabtu, 15 September 2018

Ratusan Agen Travel se Kaltim Ikut Uji Kompetensi Parawisata di Balikpapan

Balikpapan, NMK-Ratusan peserta dari berbagai kabupaten dan kota di Kaltim mengikuti uji kompetensi sektor pariwisata, di Hotel Grand Tiga Mustika, Jl ARS Muhammad, Sabtu (15/9/2018). 

Sertifikasi yang digelar hasil kerjasama Kementerian Pariwisata RI, Astindo, dan Lembaga Sertifikasi Profesi-Air Transport Distribution Services & Agencies (LSP-ATDA) ini diikuti kurang lebih 100 perusahaan travel agent di Kaltim. 

Apabila dinyatakan lulus para peserta ini berhak mengantongi sertifikat dari BNSP (Badan Nasional Sertifikat Profesi) yang dibentuk pemerintah sesuai Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. 

“Materi yang diberikan kepada para peserta sesuai skema sertifikasi kompetensi profesi nasional berdasarkan ACCSTP (The ASEAN Common Competency Standards for Tourism Professionals) dan CATC (Common ASEAN Tourism Curriculum) sektor pariwisata bidang agen perjalanan atau travel agencies,” kata Direktur Eksekutif Astindo yang juga Ketua LSP-ATDA, Sjachrul Firdaus, di sela-sela pelaksanaan sertifikasi kompetensi, di Hotel Grand Tiga Mustika. 

Menurutnya, ada 8 skema okupansi untuk materi bagi 100 jabatan agen travel besar maupun kecil, terutama dalam mendukung sektor pariwisata. 

“Saat ini, Kementerian Pariwisata RI telah membuat pemetaan sektor industri pariwisata di Indonesia yang perlu mendapat dukungan dari agen travel, terutama untuk tur dan tiketing sehingga kompetensinya mengalami peningkatan,” tandas Sjahrul. 

Dari segi bisnis agen travel ujar Sjahrul, bisnis tur lebih menjanjikan dibanding tiketing yang semakin menurun.

 “Kalau tur untungnya lebih banyak karena orang yang mengunjungi objek wisata terus mengalami peningkatan. Bahkan sektor pariwisata menempati urutan kedua pemasok devisa negara. Sedangkan tiketing semakin menurun setelah adanya tiket online,” terangnya. 

Ia berharap pemerintah daerah memberikan dukungan terhadap pengusaha agen travel dalam bentuk pelatihan-pelatihan guna mendukung sektor parwisata.

 “Kalau pemerintah pusat sudah memberikan dukungan lewat Kementerian Pariwisata RI. Nah, tinggal Pemkot Balikpapan kapan melakukan pelatihan-pelatihan peningkatan kompetensi para agen travel guna mendukung sektor pariwisata,” tandasnya. 

Sementara itu, Ketua Asosiasi Travel Agentr Indonesia (Astindo) Kaltim, Akhmad Tauhid mengaku, para peserta cukup antusias mengikuti sertifikasi kompetensi ini.

 “Peserta cukup antusias mengikuti kompetensi yang berlangsung selama dua hari (15 dan 16 September).Bahkan ada juga peserta dari travel umroh yang mengikuti sertifikasi ini,” ujar Tauhid.

 Selaku Ketua Astindo Kaltim, dirinya juga aktif melayani permintaan pelatihan-pelatihan dari agen travel di Kaltim. 

“Untuk itu, saya berharap dengan adanya sertifikasi kompetensi, akan meningkatkan sumber daya para agen travel yang ada di daerah ini, terutama dalam membantuindustri pariwisata,” harapnya.(naim)

Tidak ada komentar: