BALIKPAPAN,
NMK– Ladang minyak dan gas (migas) Chevron akan
ditinggalkan pada 2018, Bupati Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU)
Yusran Aspar secara tegas menolak jika hanya mendapat hak partisipasi
(participating interest/PI) 10 persen.
“Kami kan dikasih PI 10
persen nah saya gak setuju. Saya nggak setuju kenapa? Karena ini barang bekas
sudah di eksplostasi 40 tahun,” kata Yusran Aspar, seusai penandatanganan MoU
antara BI dengan BI di Kantor BI
Balikpapan Rabu (31/05)
Sebagaimana diketahui, pada
2018 kontrak PT. Chevron Indonesie Company berakhir dan Pemerintah Pusat
otomasti mengambil alih empat ladang migas yang ada, yakni Siturian. Ladamg ini
nanti akan dikelola Pertamina.
Dia mengatakan, mereka tak
ingin bernasib seperti Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan Pemerintah
Kabupaten Kutai Kertanegera yang hanya pasrah mendapat hak partisipasi 10
persen Blok Mahakam.
“Beda dengan pak Gubernur,
Blok Mahakam dengn bu Rita Widyasari (Bupati Kabupaten Kutai Kertanegera)
beliau setuju 10 persen,” jelasnya.
Menurutnya, mereka ingin
mengelola bersama ladang migas itu dengan membentuk konsorsium BUMD dengan PT Pertamina.
Sehingga nantinya ada pembahasan bersama terkait saham.
“Nanati kita akan bahas
bersama, berapa sahamnya Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kabupaten,” ucapnya.
Kata dia, jika ladang migas
itu baru kemungkinan Pemerintah Kabupaten masih bisa mempertimbangkan hanya
mendapat hak partisipasi 10 persen. Tapi karena ladang migas bekas, sehingga
mereka meminta dalam pengelolaan bersama itu, karena perlu ada penyertaan
modal.
“Barang bekas ini diserahkan
kepada Negara, Negara jangan hanya dibaca saja Pemerintah Pusat tapi Pemerintah
Provinsi dan Kabupaten,” bebernya.
Dia menambahkan, keinginan
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara sudah sejalan dengan UUD 1945 pasal33
ayat 1 bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berazaskan
kekeluargaan. Jika disetujui, pengelolaan bersama itu akan mulai dilakukan pada
2018 mendatang.
“DPR RI juga sudah setuju kalau
diserahkan pengelolaannya sama Pemerintah Daerah, saya sudah bertemu DPR RI,”
ujarnya. (na)








Tidak ada komentar:
Posting Komentar