BALIKPAPAN, NMK- Masih rendahnya penggunaan transaksi non tunai, membuat Bank Indonesia (BI) terus melakukan kegiatan untuk meningkatkan transaksi dan memperluas akses keuangan. Upaya peningkatan dilakukan dengan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Pemerintah Kota, Selasa (18/4), di Kantor Perwakilan Balikpapan. Penandatanganan dilakukan Kepala Kantor Bank Indonesia Balikpapan, Suharman Tabrani dan Wakil Wali kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud.
Suharman menjelaskan, penandatanganan perjanjian kerja sama ini bertujuan untuk mengkoordinasikan dan mensinergikan pelaksanaan tugas serta wewenang Kantor Perwakilan Bank Indonesia dan Pemerintah kota Balikpapan, dalam mendukung dan mengoptimalkan pelaksanaan elektronifikasi transaksi keuangan pemerintah kota.
"Untuk itu, BI memfasilitasi sesuai dengan wewenang. Kami koordinasikan pengembangan pelaksanaan pembayaran keuangan pemerintah daerah," jelasnya usai penandatanganan, di Kantor BI Balikpapan.
Suharman menjelaskan sebagian besar aktivitas transaksi masih didominasi penggunaan uang tunai. Padahal penggunaan uang tunai memiliki kelemahan di antaranya pengelolaan uang rupiah yang sangat besar, dimana dalam setahun pemerintah mengeluarkan Rp3 triliun yang meliputi perencanaan, pencetakan, pengeluaran, pengedaran, pencabutan, penarikan, dan pemusnahan.
"Masih ada kelemahan lainnya dalam penggunaan uang tunai, kerepotan transaksi, penyediaan uang kembalian dan antrian yang lama, perencanaan ekonomi kurang akurat karena ada banyak transaksi yang tidak tercatat. Porsinya transaksi 90 persen tunai dan 10 persen non tunai," sebut Suharman.
Kendati penggunaan uang tunai lebih besar, ia mengatakan nominal atau nilai transaksi penggunaan non tunai juga besar. "Sekarang perlahan masyarakat menggunakan non tunai, seperti fasilitas membayar air, listrik dan telepon. Pembayaran lainnya juga sekarang sudah mulai non tunai," tambahnya.
Ia mengharapkan melalai perjanjian kerjasama ini gerakan nasional non tunai (GNNT) dapat terus ditingkat dan pelaksanaan elektronifikasi transaksi keuangan terus ditingkatkan.
Sementara itu, Rahmad mendukung gerakan nasional non tunai tersebut."Dengan program ini, tentunya kita juga sosialisasi ke masyarakat pentingnya menggunakan transaksi non tunai. Artinya kita juga diberikan kemudahan, diberikan fasilitas tidak harus pegang uang cash banyak," ungkapnya.
Rahmad menambahkan gerakan non tunai ini pemerintah juga dalam mengeluarkan gaji pegawai juga sudah online.
"Tidak hanya gaji, kita juga sudah sistem elektronik seperti parkir dan lainnya," jelasnya. (naim)








Tidak ada komentar:
Posting Komentar