.do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none; }

Sabtu, 06 Agustus 2016

Disnakertrans Kaltim Berupaya Berdayakan Penduduk Miskin dan Pengangguran di Balikpapan

    Kadisnakertrans Kaltim (kemeja putih) saat membuka pelatihan di LPK Sinar Pritama Balikpapan , Jumat  (5/8)
Balikpapan, NMK-Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melalui Dinas Tenaga Kerja dan Trnasmigrasi (Disnakertrans) berupaya memberdayakan penduduk miskin dan pengangguran di Balikpapan dengan menggelar pelatihan di bidang budidaya secara modern yakni hydropnic

Kepedulian pemerintah terhadap warga miskin dan pengangguran Balikpapan ini diwujudkan lewat kerjasamanya dengan salah satu lembaga pelatihan ternama di Kota Minyak ini yakni Lembaga Pelatihan dan Keterampilan (LPK) Sinar Pritama Balikpapan.

Sedangkan peserta pelatihan sebagian berasal dari korban PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) dari perusahaan yang melakukan pengurangan tenaga kerja sebagai dampak dari melesunya ekonomi global yang berimbas juga ke Indonesia, khususnya di Balikpapan.

Kepala Disnakertrans Kaltim Fathur mengatakan langkah pemberdayaan masyarakat miskin dan pengangguran atau setengah pengagguran ini diambil pihaknya sebagai upaya pemerintah untuk membantu para penduduk miskin dan penganguran untuk menjadi tenaga kerja mandiri.

“Pelatihan seperti ini diamksudkan untuk menjadikan para penduduk miskin dan para pengagguran atau setengah menganggur menjadi tenga kerja yang mandiri dan nantinya akan menjadikan orang lain lagi untuk mandiri pula jika usahanya telah produksi dan mempekrjakan orang lain,” ungkap Fathur saat membuka pelatihan Bidang Hydroponic di LPK Mandiri Prima Sepinggan, Jumat (5/8).

Sedangkan Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Bambang Suprayitno mengatakan peserta yang ikut ambil bagian dalam pelatihan kali ini merupakan kelanjutan dari pelatihan yang dilakukan oleh pihaknya sebelumnya.

“Kami sebelumnya telah mengadakan pelatihan dengan jumlah yang lebih besar dan mereka yang diikutkan dalam pelatihan ini merupakan bagian dari yang kami data dan latih sebelumnya. Kelompok lainnya, yang kami telah latih di bidang budidaya ikan leleh,” ungkap Bambang saat pembukaan pelaatihan.

Untuk diketahui, angka pencari kerja di Kota Balikpapan mencapai 7.000 orang yang terdiri dari latar belakang pendidikan yang berbeda. Dinas Tenaga Kerja Balikpapan menyebutkan, golongan paling banyak yang mencari kerja adalah lulusan SLTA dan S1.

Data Disnaker Balikpapan menunjukkan, angka pencaker untuk lulusan SD sebanyak 44 orang, SMP mencapai 566 orang, SLTA mencapai 3.373 orang, S1 sebanyak 2.379, Diploma sebanyak 1.180 orang, dan lulusan S2 sebanyak 44 orang. 
Bambang lebih jauh mengatakan, dari data yang dikumpulkannya menunjukkan angka pencaker di Balikpapan tembus di angka 7000 orang.

"Jumlahnya 7000 orang pencaker, itu mereka yang terdaftar lewat kartu kuning di Disnaker. Latar belakang pendidikannya bermacam-macam, dari SLTA dan Sarjana. Semuanya belum terserap sampai saat ini," kata Bambang.

Bambang menjelaskan data tersebut hanyalah mereka yang terdaftar karena telah memiliki kartu kuning dari Disnaker. Sehingga tidak menutup kemungkinan masih banyak yang tergolong sebagai pencaker namun tidak memiliki kartu kuning atau tidak terdaftar.

"Pokoknya mereka yang mengurus kartu kuning. Kalau misalnya dia kena PHK terus buat kartu kuning ya terdaftar. Kalau gak, ya tidak terdaftar," ujarnya.

Data ini selaras yang diungkap Grienda Qamara, Alumnus Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Universitas Airlangga, yang mengutip data Badan Pusat Statistik. Disebutkan, di Indonesia ada 9,5 persen atau 688.660 orang dari total penganggur yang merupakan alumni perguruan tinggi. Mereka memiliki ijazah diploma tiga atau ijazah strata satu, S-1. Dari jumlah itu, penganggur paling tinggi adalah lulusan universitas bergelar S-1 sebanyak 495.143 orang. Ternyata yang paling banyak menanggur di Indonesia bukan lulusan SMA ke bawah melainkan lulusan perguruan tinggi.

Sementara Ketua LPK  Sinar Pritama Balikpapan H.Nur Jaeni yang diwakili istrinya berharap agar peserta pelatihan benar-benar memanfaatkan sebaik-baiknya pelatihan hydroponic ini yang nantinya bisa membantu perekonomian mereka.
“Saya berharap agar bapak dan ibu peserta agar memanfaatkan momen pelatihan ini , mudahan-mudahan nanti setelah pelatihan pengalaman dan ilmu yang didapat bisa diterapkan asing -masing peserta di rumah dan hasilnya bisa buat menopang dapur rumah tangga. Bahkan kalau bisa dikelola lebih besar lagi bisa mempekerjaakan orang lain lewat usaha hydroponic ini,’ harap Jeni pada acara yang sama. (ikki/na)










Tidak ada komentar: