.do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none; }

Selasa, 04 Desember 2018

Ingin Suasana Aman dan Kondusif Menjelang Pemilu 2019, Pemkot Balikpapan Bersilaturahmi dengan Beberapa Elemen Masyarakat

Balikpapan, NMK- Ingin agar situasi Kota Balikpapan tetap aman dan kondusif, Pemetintah kota itu melalui  Kantor Kesbangpol mengadakan silaturahmi dengan sejumlah komponen masyarakat.

Diantara komonen masyarakat itu, berasal dari kalangan toko masysarakat, agama dan adat, serta beberapa Organisasi Kepemudaan/Masyarakat (OKP/M) serta Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah).

Walikota Balikpapan yang diwakili Aisten I Saiful Bahri menyapaikan pentingnya mewujudkan keamanan kota.

"Mempertahan keamanan kota penting tapi lebih penting lagi memulihkan keamanan kota. Untuk itu marilah menjaga keamanan dan kondusifitas kota ini", ajak Saiful pada 

Sementara Komandan Kodim Kota Balikpapan (Dandim 0905/Bpp), Letkol Inf Mohammad Ilyas, S.H     yang turut hadir dalam  acara ini mengatakan bersyukurlah mereka yang tinggal di kota ini karena Balikpapan merupakan salah satu dari  lima  kota teranyaman dan aman di Indonesia." Maka menjaga keamanan itu penting", ungkap Ilyas.

Menurut Ilyas, keamanan  Indonesia saat ini sedang dalam rongrongan arus globalisasi.

"Gambaran situasi dunia saat ini sedang diwarnai dengan adanya pertarungan dua negara besar, yakni Cina dan Amerika Serikat dalam hal bisnis", jelas Ilyas.

Selain itu, kata Ilyas, dari segi kependudukan dan letak geografis Indonesia, juga berpotensi besar untuk diobrak abrik kondusifitasnya oleh arus globalisasi.

"Indonesia urutan ke lima populitasnya terbanyak di dunia. Ini menjadi pangsa pasar yg empuk bagi negara luar .  Posisi Indonesia yang berada di tegah-tengah  sangat strategis untuk dilalui arus globalisasi", tambah Ilyas.

Bahkan lebih jauh Ilyas mencontohkan kondisi riil produk yang secara agresif memasuki pasar dalam negeri."Skrg banyak produk luar yang masuk keInfonesia, seperti handphoneI.Ini artinya,persaingan sudah berjalan dan penting dipahami. Dengan persaingan ini Indonesia jadi sorotan".

Sedangkan secara internal, jelas Ilyas, kemajukan juga perlu dicermati, seperti perbedaan adat dan budaya serta agama yang berpotensi memantik perpecahan.

"Bersyukurlah ada pancasila  dan toleransi serta yang paling penting keyakinan bahwa pancasila pemersatu bangsa", urai Ilyas.

Untuk itu, kata Ketut Rasna Kepala Kesbangpol Balikpapan masyarakat hsrus bisa membangun dengan spirit dan pemikiran yang sama.(naim)


Tidak ada komentar: