.do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none; }

Jumat, 07 September 2018

Kini Pemkot Balikpapan Miliki Angkutan Mini Bersolek Guna Mengatasi Sampah dalam Lorong

BALIKPAPAN,NMK-  Pemerintah Kota Balikpapan patut diacungi jempol karena terobosannya dalam mengatasi sampah hingga ke lorong - lorong yang tidak bisa dijangkau mobil truk yang selama ini digunakan mengangkut sampah.

Betapa tidak,  melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kini kota minyak ini memiliki Proyek Perubahan Angkutan Sampah Mini Bersolek (Aksi Bersolek) dengan kendaraan roda tiga.

 Program ini jauh lebih efisien bila dibandingkan dengan alat angkut yang digunakan selama ini.
Seperti yang dikemukakan Kepala Sub Bagian Persampahan dan Prasarana DLH Kota Balikpapan Andi Irwan ketika ditemui media ini di ruang kerjanya Kamis (5/9).

"Dengan kendaraan ini kita akan melayani sampah hingga ke gang - gang. Karena selama ini masyarakat menilai Pemerintah hanya melayani sampah di jalan utama, dan pinggir jalan. Sehingga banyak masyarakat menaruh sampahnya dipinggir jalan," kata Irwan.

Menurut Irwan, selama ini sampah yang dibuang masyarakat di pinggir jalan itu terkadang menimbulkan masalah baru, karena diobok-obok pemulung dan binatang-binatang yang mencari makan di sekitar tempat pembuangan tersebut .

"Terkadang sampah yang dibuang warga di tempat penampungan sementara di pinggir jalan berserakan karena diobok-obok pemulung dan hewan seperti kucing atau anjing", jelas Irwan.

Menurut Irwan dengan alat angkut ini, penangan sampah  lebih efisien dan daya jangkaunya lebih dahsyat karena mampu menembus hingga ke gang-gang.

"Penanganan sampah dengan angkutan mini bersolek (bersosialisasi sambil bekerja) ini baik dari segi sumber daya manusia maupun jangkauannya mengatasi sampah bilang dibanding dengan nenggunakan mobil truk", jelas Irwan.

Dari segi SDM, lanjut Irwan, kalau dengan mobil truk selama ini yang ditempuh pihaknya menggunakan enam orang sedangkan dengan mini bersolek ini hanya satu orang.

"Sedangkan biaya pengadaannya,  kemarin harga perunitnya Rp 49 juta. Sangat efisiensi karena dengan alat ini bisa mengangkut sampah ke dalam Gang. Anggarannya menggunakan dana DAK. Pengendalian sampah ini penting, hingga tidak menjadi polemik," tambahnya.

Ketika ditanya sudah berapa unit mobil mini roda tiga ini yang telah dimiliki DLH, Irwan mengatakan baru tuju unit.

"Tahun ini DLH menganggarkan 13 unit kendaraan, namun hanya terealisasi 7 unit kendaraan roda tiga. Dengan kendaraan roda tiga ini DLH bisa melayani sampah sampai ke dalam gang, lebih efisiensi dibandingkan dengan truk", ujar Irwan.

Untuk itu, tambah Irwan, supaya program ini bisa berjalan lebih cepat sehingga mampu melayani seluruh wilayah Kota Balikpapan maka pihaknya akan meminta  dukungan pihak swasta.

"Kedepan kami akan mencoba meminta dukunga pihak luar seperti kalangan sawasta yang nota bene memiliki program kepedulian sosial yakni CSR", papar Irwan.

Irwan yakin dengan program barunya menangani sampah ini, akan lebih mendongkrak PAD Kota Balikpapan.

"Karena warga yang yang selama ini berada di pemukiman yang tidak bisa dijangkau truk pengangkut sampah sehingga mengeluarkan biaya sampah lumayan mahal, sampai Rp 50 ribu hingga Rp100 ribu akan beralih ke layanan pemerintah yang hanya mematok retribusi sampah sebesar Rp15 ribu sampai Rp20 ribu", urai Irwan.

Sementara Kepala DLH Kota Balikpapan Suryanto mengatakan bahwa jika program ini benar-benar sudah berjalan dengan baik nantinya,  akan ada perubahan Perda terkait pembuangan sampah."Perda buang sampah akan lebih ditingkatkan,"tegasnya.

Ini dimaksudkan, kata dia, agar masyarakat tepat waktu untuk buang sampah sehingga jam buang sampah dirubah dari jam 6 magrib dan jam 6 pagi.(naim)

Tidak ada komentar: