| Presiden Direktur PT KAB, Sergey Kuznetsov dan Gubernur Awang Faroek Ishak jumpa pers seusai pertemuan tertutup di Hotel Gran Senyiur Balikpapan, Senin (10/7) |
PT KAB merupakan perusahaan konsorsium yang anggotanya Rusian
Railways, perusahaan negara asal Rusia bersama perwakilan Kaltim.
Sesuai perencanaan, kereta api di Kaltim dibangun dua jalur yakni, bagian utara menghubungkan Kecamatan Tabang (Kukar) – Maloy (Kaltim).
Jalur ini akan dibangun rel sepanjang 270 kilometer (km). Sementara jalur
selatan, menghubungkan Kecamatan Bongan (Kubar)-Pelabuhan Buluminung (PPU)
sepanjang 305 km.
Presiden Direktur PT KAB, Sergey Kuznetsov mengatakan
pembangunan dua jalur kereta api diperkirakan menelan investasi mencapai 2
miliar dollar AS atau setara Rp26,7 triliun (kurs Rp13.383).
“Jalur utara total investasi sekitar 1 miliar dolar AS. Dalam
waktu dekat kita buat timeschedule-nya. Kita telah sampaikan progres realisasi
pada gubernur, mudah-mudahan berjalan sesuai rencana,” ujarnya kepada media usai pertemuan tertutup selama dua jam bersama Gubernur Kaltim Awang
Faroek Ishak dan jajaranya di Hotel Grand Sinyiur, kemarin.
Khusus realisasi proyek jalur selatan, dilaksanakan dua tahap.
PT KAB selain analisa tanah pada jalur lintasan juga melakukan analisa tanah
untuk pembangunan pelabuhan di kawasan industri Buluminung PPU. “Saat ini tanah
telah siap 140 hektare (ha) di Buluminung untuk area penyimpanan (stokpile)
batu bara,” sebutnya.
Sementara Direktur Teknik Kereta Api Borneo, Vladimir Volkov menjelaskan
membangun rel kereta api harus ada kajian teknis soal tanah yang akan
dilintasi. Perusahaan kata dia menganialisa tanah sejak Desember 2016. Sampai
saat ini kata dia sudah menganalisa 2.000 sampel tanah untuk memastikan
ketahanan dan kekuatan struktur tanah baik di lintasan maupun kawasan Pelabuhan
Buluminung.
“Akhir Juli direncanakan selesai sehingga bisa segera dilakukan
realisasi fisik,” ujarnya.
“Kami tegaskan bahwa proyek ini penting dan dibutuhkan
masyarakat,” tambahnya.
| Kepala Perwakilan KAB di Kaltim, Yadi Sabianur |
Kepala Perwakilan KAB di Kaltim, Yadi Sabianur mengatakan
Buliminung dipilih sebagai pelabuhan stokpile batu bara untuk jalur kereta api
karena tidak melintasi jalur hutan lindung.
“Alasan kami pilih di Buluminung memang itu dulu jalur kereta.
Kedua kita tadi mau beli tanah di Karingau (KIK) tapi mahalnya bukan main. Di
sana (Buluminung) cuma Rp75-100 ribu permeter. Posisinya sama, bisa dibikin
pelabuhan mendingan di Buluminung dan itu memperpendek jalur kereta api kami
dari PPU ke Balikapapan,” jelasnya.
Mengenai dana pembangunan, Yadi memastikan sama sekali tidak
menggunakan APBD. Pembangunan ini murni dana investor asal Rusia. “Nggak ada
dana APBD. Dari mereka semua,” ujarnya.
Menurut Yadi panjang jalur kereta api jalur Utara dan Selatan
masing-masing butuh lahan dengan lebar lebar 100 meter yang harus dibebaskan.
“305 km dikali 100 meter jalur Utara belum semuanya dibebaskan, masih ada milik
masyarakat, kebun, perusahaan dan milik pemerintah dan kita menghindar hutan
lindung. Makanya Amdal kami sudah selesai,” bebernya.
“Estimasi pembangunan (fisik rel) 3-5 tahun kalau dimulai 2019 selesai
2022,” sambungnya.
Gubernur Awang Faroek Ishak menyambut baik progres pembangunan
rel kereta api di Kaltim. “Kita harap ini bisa tepat waktu. Begitu pula tol
akan selesai 2018,” ujarnya.
Awang menilai pembangunan rel kereta api relatif mudah di Kalimantan
mengingat lahan luas, murah dan tidak banyak berhadapan dengan lahan pemukiman
penduduk seperti di Pulau Jawa. Kalau di kita cukup lewat hutan saja tinggal
bagaimana status hutannya apakah hutan lindung atau konservasi,” katanya.
Awang Faroek mengajak pengusaha lokal ambil bagian dalam proyek
ini. “Pengusaha Kaltim jangan hanya jadi penonton,” pintanya.
Terhadap lahan jalur kereta api yang belum tuntas menurutnya
dalam waktu dekat akan mengundang kepala daerah di PPU, Kubar dan Kukar untuk
membantu penyelesaian pembebasan lahan. “ Insya Allah tanggal 14 bulan ini akan ada pertemuan dengan sejumlah mentri dan kkepala daerah se- Kalatim di Gran Senyiur ini. Jangan kalah dengan kabupaten di
Kalteng yang katanya siap membebaskan lahan untu jalur kereta api, kalau
seandainya investor Rusia mau melanjutkan ke rute Kalteng,” tambahnya. (naim)







Tidak ada komentar:
Posting Komentar