.do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none; }

Senin, 15 Mei 2017

Banjir Melanda Balikpapan, DPU Lakukan Pengerukan Bozem dan Drainase


Alat berat milik DPU  mengeruk bozem untuk hindari banjir 
BALIKPAPAN, NMK  -  Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pekerjaan Umum Kota Balikpapan terus mengebut pekerjaan salah satu proritasnya, yakni membersihkan seluruh bozem, sungai dan drainase besar yang dibangun Pemkot Balikpapan. 

Ini dilakukan agar volume atau daya tampung semakin besar, sehingga ketika musim hujan tiba ancaman banjir tidak mengancam masyarakat di sekitarnya.

Setelah membersihkan bozem Balikpapan Permai, dan drainase di depan bekas Kantor PDAM Kota Balikpapan di Jln MT Haryono  sejumlah drainase besar. “Setelah itu  UPT bergeser ke bozem BDS yang juga sebagai  pemicu terjadinya banjir yang melanda Kota Balikpapan akhir-akhir ini,” ungkap Kepala UPT Dinas Pekerjaan Umum, Misransyah, ST saat dikonfirmasi New Monitor Kaltim, Senin (15/5  

Selain pembersihan sedimen dan gulma sebagai upaya penangggulangan banjir, UPT juga menganggap dengan bersihnya bozem akan menambah estetika di kawasan Telagasari.

"Untuk  pembersihan ini, mengerah satu unit alat berat eksavator dan delapan dump truk pengangkut sedimen," kata

Misransyah menjelaskan pekerjaan pembersihan sudah dilakukan sejak beberapa hari terakhir ini dan tidak bisa memasang target karena pengerukan ini terkait dengan kondisi ikilim Balikpapan yang akhir-akhir ini mengalami musim hujan.

"Sedimen dan gulma yang menempel yang kita keruk setebal 40 sentimeter. Mudahan-mudahan tidak ada kendala dengan alat, sehingga bisa tercapai, bahkan bisa lebih cepat," ungkapnya.

Misran biasa dia disapa menambahkan, percepatan pembersihan sedimen dan gulma selain rutinitas kegiatan UPT, juga menindaklanjuti surat edaran wali kota agar di seluruh bozem, sungai dan drainase besar sudah bersih sebelum musim hujan tiba.

“Kami ini hanya mengerjakan sesuai instruksi bos,” ungkap Misransyah.

Terkait dengan efektivitas penggunaan  alat-alat berat yang mendukung proses pengerjaan UPT DPU Kota Balikpapan selama ini, Misransyah mengatakan pihaknya sudah tidah merentalkan lagi saat nganggur alias tidak digunakan. 

"Dulu kami memang merentalkan, tetap sekarang tidak lagi karena biaya perewatannya saat mengalami kerusakan lebih mahal ketimbang biaya yang diapat  penyewaannya," jelas Misransyah  (naim)


Tidak ada komentar: