![]() |
| Alat berat milik DPU mengeruk bozem untuk hindari banjir |
BALIKPAPAN, NMK - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas
Pekerjaan Umum Kota Balikpapan terus mengebut pekerjaan salah satu proritasnya,
yakni membersihkan seluruh bozem, sungai dan drainase besar yang dibangun
Pemkot Balikpapan.
Ini dilakukan agar volume atau daya tampung semakin besar,
sehingga ketika musim hujan tiba ancaman banjir tidak mengancam masyarakat di
sekitarnya.
Setelah membersihkan bozem Balikpapan
Permai, dan drainase di depan bekas Kantor PDAM Kota Balikpapan di Jln MT
Haryono sejumlah drainase besar. “Setelah
itu UPT bergeser ke bozem BDS yang juga
sebagai pemicu terjadinya banjir yang
melanda Kota Balikpapan akhir-akhir ini,” ungkap Kepala UPT Dinas Pekerjaan
Umum, Misransyah, ST saat dikonfirmasi New Monitor Kaltim, Senin (15/5
Selain pembersihan sedimen dan gulma
sebagai upaya penangggulangan banjir, UPT juga menganggap dengan bersihnya
bozem akan menambah estetika di kawasan Telagasari.
"Untuk pembersihan ini,
mengerah satu unit alat berat eksavator dan delapan dump truk pengangkut
sedimen," kata
Misransyah menjelaskan pekerjaan
pembersihan sudah dilakukan sejak beberapa hari terakhir ini dan tidak bisa
memasang target karena pengerukan ini terkait dengan kondisi ikilim Balikpapan
yang akhir-akhir ini mengalami musim hujan.
"Sedimen dan gulma yang menempel yang
kita keruk setebal 40 sentimeter. Mudahan-mudahan tidak ada kendala dengan
alat, sehingga bisa tercapai, bahkan bisa lebih cepat," ungkapnya.
Misran biasa dia disapa menambahkan,
percepatan pembersihan sedimen dan gulma selain rutinitas kegiatan UPT, juga
menindaklanjuti surat edaran wali kota agar di seluruh bozem, sungai dan
drainase besar sudah bersih sebelum musim hujan tiba.
“Kami ini hanya mengerjakan sesuai
instruksi bos,” ungkap Misransyah.
Terkait dengan efektivitas penggunaan alat-alat berat yang mendukung proses pengerjaan UPT DPU Kota Balikpapan selama ini, Misransyah mengatakan pihaknya sudah tidah merentalkan lagi saat nganggur alias tidak digunakan.
"Dulu kami memang merentalkan, tetap sekarang tidak lagi karena biaya perewatannya saat mengalami kerusakan lebih mahal ketimbang biaya yang diapat penyewaannya," jelas Misransyah (naim)
Terkait dengan efektivitas penggunaan alat-alat berat yang mendukung proses pengerjaan UPT DPU Kota Balikpapan selama ini, Misransyah mengatakan pihaknya sudah tidah merentalkan lagi saat nganggur alias tidak digunakan.
"Dulu kami memang merentalkan, tetap sekarang tidak lagi karena biaya perewatannya saat mengalami kerusakan lebih mahal ketimbang biaya yang diapat penyewaannya," jelas Misransyah (naim)









Tidak ada komentar:
Posting Komentar