.do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none; }

Minggu, 03 April 2022

Banyak Sampah Berserakan di Titik Nol IKN Nusantara

Balikpapan, NMK-Lokasi titik nol atau geodesi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara kotor oleh tumpukan sampah pengunjung. Popularitas IKN berada di Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur (Kaltim) membuat warga menjadikan tempat ini sebagai objek wisata. 

Hanya saja, sampah mereka pun banyak yang tertinggal dan mengotori tempat bersejarah itu. Tempat prosesi penyatuan tanah dan air Nusantara oleh Presiden Joko Widodo bersama 34 gubernur dari seluruh Indonesia. 

“Akhir-akhir ini pasca kunjungan pak presiden dan 34 gubernur se Indonesia lokasi itu menjadi tempat masyarakat berwisata, tetapi sayangnya sampah begitu saja ditinggal masyarakat pengunjung sehingga terlihat kumuh,” keluh Sekretaris Camat Sepaku Adi Kustaman kepada IDN Times, Jumat (1/4/2022).

Adi mengatakan, masyarakat Kaltim bangga IKN dipindahkan ke PPU. Presiden RI serta Gubernur Kaltim telah mengunjungi lokasi itu bahkan hingga berkemah di situ.

“Wajar banyak masyarakat yang mendatangi lokasi itu karena ingin mengetahui tempat bersejarah tersebut. Dalam satu hari saat weekend jumlah pengunjung yang masuk ke titik nol IKN bisa capai 1.500 an  masyarakat umum per hari. Hal ini berdasarkan data dan informasi dari pos penjagaan yang kami terima,” sebutnya.

Tapi kini, lanjutnya, muncul persoalan lain yakni terdapat tumpukan sampah. Sampah itu berupa bekas minuman kemasan lantar, kotak atau bungkusan bekas makanan milik pengunjung. 

Pernah ada satu komunitas melakukan giat bersih-bersih sampah di lokasi itu, tetapi saking banyaknya sampah itu, mereka kebingungan untuk membawa dan membuangnya. 

“Persoalan sampah ini kami jadikan bahasan dalam rapat untuk mencari solusinya, agar sampah tidak menjadi momok negatif di lokasi titik nok IKN itu,” tukasnya.

Adi menduga, pengunjung IKN Nusantara akan terus mengalami peningkatan, termasuk selama bulan Ramadan ini. Weekend hari biasa saja sudah di atas 1.000 orang, bagaimana ketika  puasa nanti mungkin bisa lebih banyak lagi.   

Berdasarkan hasil rapat hari ini, lanjutnya,  Kecamatan Sepaku memutuskan untuk mengambil sejumlah langkah yakni memasang papan pemberitahuan tentang larangan membawa makanan ke lokasi. Kalau hanya sekadar minuman yang dibawa dalam mobil, maka sampahnya wajib dibawa pulang.

Waktu kunjungan saat ketika puasa juga dibatasi dari pukul 08.00 sampai dengan16.00 Wita.

“Rapat itu dihadiri Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN), Balai Prasarana Pemukiman Kaltim, Pusat Pengendalian Pembangunan ekoregion Kaltim (P3EK), Dinas Lingkungan Hidup PPU, PT. ITCI Hutani Manunggal, Danramil, Kapolsek Sepaku, Kepala Desa Bumi Harapan dan Lurah Pemaluan. Di mana mereka menyampaikan hasil rapat ke pimpinan masing-masing,” tuturnya.









Tidak ada komentar: