.do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none; }

Jumat, 17 Desember 2021

Polda Kaltim Louncing Aplikasi Lembuswana, Upaya Deteksi Dini Hotspot


Balikpapan,NMK-Kepolisian Daerah Kalimantan Timur (Polda Kaltim) Louncing Aplikasi Lembuswana yang merupakan sebuah terobosan dalam upaya deteksi dini potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Kalimantan Timur.

Louncing Aplikasi Lembuswana ini di hadiri oleh Kementerian lingkungan Hidup dan kehutanan pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kodam VI/Mulawarman, dilaksanakan di Ballroom Hotel Novotel Kota Balikpapan, Kamis (16/12/2021).

Dengan adanya aplikasi Lembuswana tersebut kedepannya penanganan dan penanggulangan karhutla sesegera mungkin dapat dilakukan atau digunakan.

Gubernur Kaltim Isran Noor mengatakan bahwa resiko karhutla di daerahnya tergolong rendah, dengan angka nol persen dalam dua tahun terakhir. Sementara tinggi rendahnya resiko karhutla di Kaltim tergantung pada fenomena alam. Resiko akan menurun pada saat menghadapi fenomena La Nina seperti sekarang ini begitu juga sebaliknya resiko akan meningkat ketika menghadapi fenomena El Nino.

Kapolda Kaltim Irjen Pol Drs. Herry Rudolf Nahak, M.Si., menjelaskan peluncuran aplikasi Lembuswana ini telah dilengkapi fasilitas mapping hotspot yang akurasinya tinggi.Jadi bisa intervensi langsung.

“Melalui aplikasi ini Baik gubernur Polda dan pangdam bisa memantau setiap hari dimana ada hotspot. Jadi kita bisa intervensi langsung dari saya (Polda) turun ke Kapolres lanjut ke Kapolsek untuk segera mengecek lokasi titik api,” jelas Herry Rudolf Nahak

“Aplikasi ini dapat diakses oleh berbagai instansi atau komunitas yang berkaitan dengan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan. Dari segi teknologi aplikasi ini didukung oleh 4 satelit yang dapat menampilkan Citra kondisi real secara berkualitas.” lanjutnya.

Irjen Pol Drs. Herry Rudolf Nahak, M.Si., menambahkan bahwa aplikasi ini perlu adanya sinergisitas dan bersatu padu antara TNI-Polri, Pemerintah Daerah serta seluruh elemen masyarakat.

“Karena saat kejadian, bisa ada lokasinya yang dekat ada juga yang jauh kemudian ada juga yang bisa terjangkau dengan mobil ada juga yang tidak bisa terjangkau dengan motor bahkan ada juga yang bisa ditempuh dengan jalan kaki atau memang tergantung oleh keberadaan titik api,” terangnya.

Diungkapkan pula Panglima Kodam VI/Mulawarman Mayjen TNI Teguh Pudjo Rumekso dengan adanya aplikasi Lembuswana akan sangat memudahkan koordinasi antara pihaknya dengan kepolisian. Dengan demikian seluruh stakeholder terkait dapat segera mengambil keputusan untuk  menindaklanjuti.

“Aplikasi ini Baik Babinsa dan babinkamtibmas di lapangan bisa saling tukar informasi sehingga keterlibatan kita di lapangan jelas saling sinergi bukan hanya TNI-Polri melainkan juga pemerintah daerah dan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) untuk saling merespon ketika ada titik api di lapangan.” Jelas Teguh.

“Dengan aplikasi Lembuswana ini kita harus dukung agar lebih mengefektifkan dalam mendeteksi dini.” pungkasnya.(naim)

Tidak ada komentar: