Kadis DPU Balikpapan : PT Nindya Karya Seharusnya Perbaiki Bekas Galian Pipa Gas

BALIKPAPAN,NMK- Terdapat beberapa titik bekas galian jargas yang tak sesuai kondisi semula. Alhasil kondisi yang terkesan seadanya tersebut sangat tak elok dilihat. Bahkan, mengangggu pejalan kaki dan pengendara.

Untuk itulah, bekas galian proyek jaringan pipa gas di wilayah Balikpapan Tengah, khususnya wilayah Karang Rejo, Sumber Rejo, Sungai Ampal dan sekitarnya tersebut dikeluhkan warga.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Baikpapan, Tara Allorante, mengatakan, bekas galian itu harusnya dikembalikan seperti semula. Tara bilang, proyek tersebut tidak di bawah pengawasan Dinas PU. Bukan ranah pihaknya.

"Itu ditangani kontraktor yang bersangkutan, mereka yang gali, mereka harus perbaiki kembali. Ya mestinya sesuai. Itu tidak di bawah pengawasan PU," ungkap Tara, sembari menjelaskan, kontraktor pelaksana proyek galian jaringan gas tersebut adalah PT Nindya Karya.

Fatalnya, karena bekas galian yang tidak sesuai standar acap kali membuat warga berkeluh kesah. Seperti bekas galian jaringan pipa gas di kawasan Sungai Ampal, sekitar jalur alternatif Sumber Rejo terdapat bekas galian yang tidak normal. Bekas galian itu menjadi momok bagi pengendara yang sedang melintas.

Sebelumnya media ini memantau truck pengangkut tanah terperosok dalam bekas galian jargas terkait lantaran galian hanya tertutup tanah padat. Padahal bekas galian itu dulunya jalan yang dilapisi aspal.

"Sebelumnya gak begini jalannya. Ini aspal, tapi karena habis digali, ya jadi begini. Ya mestinya diperbaiki lah, kasian orang-orang yang lewat," jelas Jirman, salah satu pengendara yang acap kali melintasi kawasan itu.

Sementara itu  Kontraktor pelaksana jaringan gas Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim), PT Nindya Karya mengatakan bahwa secara umum pemasangan jaringan gas baru mencapai 47 persen.

Seperti yang dikemukakan Site Manager Pembangunan Jargas PT Nindya Karya Husni Riza. Ia mengatakan perkembangan pemasangan pipa induk dan pipa distribusi saat ini sudah 70 persen, sedangkan dari meter gas ke pipa distribusi belum dilakukan. Pemasangan sambungan dari rumah ke meter gas sudah hampir 90 persen.

"Progress kegiatan secara umum sudah mencapai 47 persen," katanya di Balikpapan, Kamis (4/8/2016).

Ia mengatakan tim di lapangan saat ini sedang fokus untuk mengerjakan pemasangan pipa di berbagai titik jalan berbukit dengan elevasi yang curam. Dia memastikan pemasangan pipa tak akan merusak jalan yang sudah ada.

"Ketika sudah 80 persen, baru kita mulai mengembalikan bekas galian ke kondisi semula. Yang awalnya aspal, kita aspal ulang. Yang semen, kita semen ulang," tandasnya.

Disampaikan, proyek senilai Rp49,7 miliar ini sesuai kontrak dikerjakan Februari-September, namun pelaksanaan di lapangan baru dimulai April setelah melalui beberapa tahapan pengerjaan dan survei. Untuk tahap pertama tahun ini, ada 3.849 sambungan penerima manfaat. Sementara pemkot mengusulkan 15 ribu sambungan baru ke Kementerian ESDM untuk dikerjakan tahun depan.

Pembangunan jaringan gas (jargas) rumah tangga Balikpapan dilakukan di tiga kelurahan, yakni Karang Jati, Karang Rejo, dan Sumber Rejo. Targetnya, September mendatang pengerjaan jargas selesai. Dipastikan, semua bekas galian proyek nanti akan dikembalikan seperti sedia kala. Hal ini sekaligus menanggapi keluhan masyarakat sebelumnya yang menyebut bekas galian hanya diuruk dengan tanah.

"Ada tahapannya. Setelah digali tidak mungkin langsung dirapikan 100 persen karena nanti akan ada pengujian kembali. Pipa induk maupun pipa distribusi yang sudah dipasang di pinggir jalan nantinya juga masih akan dipasang tapping saddle," paparnya.

Tapping saddle ini alat yang menghubungkan ke pipa yang lebih kecil yang menghubungkan ke rumah-rumah pelanggan. Menurutnya, ada tim yang menindaklanjuti setiap keluhan dari masyarakat. Seperti debu atau tanah yang mengotori jalan karena terbawa air hujan. Jika ada keluhan, biasanya masyarakat lapor ke RT dan diteruskan ke koordinator di lapangan.

"Kalau kami menggali di gang ada keluhan tidak kami tindak lanjuti, otomatis di gang lain pasti tidak boleh menggali, tapi sejauh ini aman tidak ada kendala," tukasnya.

(ikki/na)