Balikpapan, NMK- SKK Migas Kalimantan - Sulawesi (Kalsul) kembali menyampaikan capaian kinerja yang ditargetkan pada 2020 yang nota bene telah direncanakan sebelumnya dan akui terkendala wabah virus Covid-19 untuk beberapa proyeknya.
Salah satu Usaha Hulu yang sempat dikemukakan pada kesempatan ini adalah Realisasi Lifting migas wilayah Kal-Sul melampaui target yang ditetapkan dalam APBN Perubahan 2020.
Seperti diungkapkan Sebastian Yulius Senior Manager Humas SKK (Satuan Kerja Khusus) Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Kal-Sul.
“Realisasi Januari hingga Oktober 82.711 Oil Equivalent per day itu secara presentase capaiannya 105 persen dari target yang ditetapkan,” ujar Sebastian.
Sedangkan lanjutnya kontribusi minyak bumi wilayah Kalimantan Sulawesi secara presentase untuk nasional mencapai 12 persen.
Selain itu untuk gas target APBN Perubahan 2020 mencapai 1.597 Million standard Cubic feet per day dan realisasinya Januari-Oktober 2020 mencapai 1.702 standard Cubic feet per day atau 107 persen melebih dari target
“Kontribusi Lifting gas bumi dari wilayah Kalimantan Sulawesi itu menyumbang 31 persen terhadap Lifting gas bumi nasional,” ujarnya.
Dalam tahun ini ada capaian migas diatas 100 persen terhadap APBN Perubahan yang disepakati bersama-sama Pemerintah dan DPR dimana secara realisasi liftingnya diatas 100 persen.
Disisi lain kegiatan tahun ini yakni survei seismik 2D dari rencana dua kegiatan terealisasi 100 persen. Untuk survei 3D dari rencana 1 kegiatan terealisasi 100 persen.
Dipengeboran eksplorasi dari rencana 13 sumur terealisasi 6 sumur atau 75 persen. Untuk pengeboran pengembangan sumur dari rencana 221 sumur terealisasi 125 sumur atau 57 persen.
Bicara program pengembangan masyarakat (PPM) Subastian mengakui tahun ini dari rencana 216 program, yang terealisasi 84 baru 39 persen.
“Ini angka laporan hingga Mei 2020. Nanti akan kita sampaikan kembali perkembangan terakhir nya,” ujarnya dan ditambahkan di tahun 2019 lalu program PPM dari rencana 246, terealisasi 215 program atau 87 persen.
Ketika ditanya tentang beberapa proyek yang belum bisa mencapai angka realisasinya 100 persen, Sebastian katakan pada umunya terkendala oleh wabah covid 19 yang berimplikasi pada terhadap perubahan aktivitas proyek di kapangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar