Balikpapan, NMK – Ratusan warga Balikpapan dari berbagai wilayah mendatangi kantor PDAM yang terletak di Jalan Ruhui Rahayu I No.1, Kelurahan Sepinggan, Balikpapan Selatan. Mereka meminta kejelasan terkait tagihan bulan Juni yang mengalami kenaikan sangat signifikan.
Agus Istiawan warga Jalan Mayjend Sutoyo mengatakan, jika pada bulan biasanya ia hanya membayar tagihan air sebesar Rp 500 ribu, namun pada bulan Juni ini dirinya harus membayar sebesar Rp 1,8 juta.
“Ini sudah enggak masuk akal mas. Kalau Rp 500 ribu terus bulan ini bayar Rp 800 ribu enggak masalah lah. Ini kan naiknya berapa kali lipat,” ujarnya, Kamis (2/7/2020).
Tidak terima dengan tagihan tersebut Agus bersama warga lainnya mencoba minta kejelasan dari pihak PDAM, hanya saja hingga siang hari ia belum bisa menemui pihak PDAM Kota Balikpapan.
“Sampai saat ini belum ada kejelasan soal ini. Saya minta solusinya bagaimana,” tambahnya.
Sama dengan Agus Istiawan, Siti Amroh (24) warga Kelurahan Manggar pun mengalami hal yang sama. Dimana selama pandemi COVID-19 ia bersama warga dirumah tidak menggelar kegiatan apa-apa dan hal ini dinilainya tidak wajar.
“Enggak tau kenapa bisa mahal betul ini tagihannya. Makanya datang kesini minta kejelasan. Biasanya saya itu bayar cuma Rp 250 ribu tau-tau kok jadi Rp 800 ribu,” ujarnya.
Banyaknya warga yang datang ke kantor PDAM sempat ditemui oleh Humas PDAM Kota Balikpapan Suryo Hadi Prabowo. Namun antara pihak PDAM dan warga sempat terjadi ketegangan. Adu mulut soal solusi dan keterangan dari PDAM.
“Dia coba menjelaskan soal kubikasi dan selama pandemi. Tapi tidak menyelesaikan soal tagihan yang naik sekian kali lipat ini. Kasian kita masyarakat kecil ini,” ujar Maralangan usai bertemu dengan Humas PDAM Kota Balikpapan.
Akibat terjadinya ketegangan tersebut Humas PDAM pun sempat terlihat di arahkan masuk kedalam kantor PDAM oleh sejumlah petugas keamanan yang berjaga disana.
Dan hingga berita ini dimuat belum ada penjelasan resmi dari PDAM Kota Balikpapan. (naim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar