.do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none; }

Selasa, 15 Oktober 2019

Filipina dan PDAM Balikpapan Bahas NRW. Teknologi DMA Tingkatkan Pelayanan Air ke Pelanggan


Balikpapan, NMK-Secara nasional, PDAM ditarget rata-rata capain NRW atau tingkat kekurangan air sebesar 20 persen, namun saat ini masih banyak   pada posisi 33 sampai 40 persen. Sehingga, pengurangan NRW menjadi wajib bagi seluruh elemen PDAM.


“Bukan hanya direksi tetapi seluruh departemen atau divisi di internal PDAM dan pelanggan. Karena  ini kerja jangka panjang,” kata Dirut PDAM Balikpapan Haidir Effendi

Untuk itu Haidir katakan, kerjasama dengan Filipina merupakan dukungan dari Asian Development Bank (ADB) yang memang concern dengan bidang air minum serta sanitasi. ADB berkeliling ke PDAM-PDAM se-Indonesia termasuk ke PDAM. 

“Jadi kita bersyukur PDAM Balikpapan juga mendapat dukungan dari ADB ini, sehingga Filipina dapat mengajar kita masalah NRW dan DMA,” tambah Haidir.



Disebutkannya, pengurangan NRW dapat memberi implikasi terhadap tambahan pendapatan dari hasil air yang terjual. Juga mengurangi sambungan illegal dan meningkatkan pelayanan pelanggan.

“Itu satu kesatuan dengan teknologi DMA, sehingga manajemen tekanan dapat diatur di tiap-tiap zona,” ujarnya.

Secara sederhana kata Haidir, pelanggan agar mendapatkan informasi lebih mudah bahwa NRW itu jika digambarkan adalah kehilangan fisik dan non fisik. 

Secara fisik seperti kebocoran pipa yang sering terjadi, sementara yang non-fisik misalnya ketidakakuratan meter pelanggan, data water meter maupun sambungan illegal. “Peran pelanggan yang saya maksud itu adalah jika ada water meter yang tidak akurat dapat menghubungi PDAM,” ujarnya.


Secacara sederhana, NRW adalah setara dengan jumlah total air yang mengalir ke jaringan distribusi air minum dari sebuah Intalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) PDAM Balikpapan, dikurangi jumlah air yang resmi menjadi rekening dari pelanggan.


Menurut Haidir, teknologi District Meter Area(DMA)  punya korelasi terhadap penurunan NRW. Karena, melihat sistem zona secara keseluruhan. DMA juga berfungsi  untuk pembagian zona distribusi air minum. 


Dengan pembagian zona tersebut diharapkan akan memudahkan dalam memantau indikasi kebocoran pada pipa air yang kaitannya dengan NRW. “Kami secara perlahan sudah memiliki DMA hanya perlu ditingkatkan. Maka workshop ini juga salah satu langkah kita untuk melakukan evaluasi,” ungkap Haidir, Diskusi intens bedah NRW dan DMADalam workshop dibahas secara detail. 


Misalnya bagaimana elemen commercial lossesdan cara mengatasinya. Juga bagaimana cara mengestimasi volume kebocoran  dan biaya pemeliharaannya. “Ada juga diskusi  tentang manfaat implementasi strategi DMA. Dan  peserta juga akan melakukan site visit untuk melihat bagaimana deteksi kebocoran itu. Jadi workshop ini sangat bermanfaat. Makanya, kami menggajak PDAM se-Kaltim untuk bergabung. Ya bagian dari transfer knowledge,” tambah Haidir.


Acara workshop penurunan NRW   itu pemberi materi adalah  PT Sarana Multi Infrastruktur (Tata Sumirat), Rodora (Executive Director Maynilad Water Academy. Dan dijadwalkan pagi ini melakukan kunjungan lapangan, sehingga deteksi mengetahui bagaimana fungsi DMA dan penurunan NRW dapat diketahui secara maksimal. 

Tidak ada komentar: