.do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none; }

Selasa, 23 April 2019

Waduk Teritip Diharapkan Jadi Solusi Pemenuhan Kebutuhan Air Bersi Seluruh Warga

BALIKPAPAN–Krisis air bersih masih melanda sebagian wilayah Kota Beriman. Karena itu, diharapkan keberadaan Waduk Teritip dapat menjadi jalan keluar atas urusan pemenuhan kebutuhan air bersih.

 Terutama bagi pelanggan dan masyarakat di Balikpapan Timur yang ditetapkan sebagai program strategis nasional.

“Targetnya 2023 layanan air bersih bisa dinikmati seluruh masyarakat. Sekarang kapasitas waduk pun masih kurang 600 liter per detik. Harus secepatnya diselesaikan. Presiden kan juga mengatakan Waduk Teritip masuk program strategis nasional,” ujar Rizal.

Mengaku sempat mengalami kendala, Direktur Utama PDAM Balikpapan Haidir Effendi berharap Waduk Teritip dapat dioperasikan untuk melayani kebutuhan air warga Kota Beriman pada pertengahan tahun. 

Nantinya, secara keseluruhan dengan keberadaan Waduk Teritip, PDAM bisa melayani hingga 40 ribu sambungan. 

Direncanakan tahun ini bisa melayani 5 ribu sambungan. Dengan target seluruh sambungan dapat terpasang pada 2023. 

Masih tahap awal, saat ini, waduk Teritip baru bisa melayani sekitar seribu sambungan baru.

“Karena sudah ada pelanggan eksisting (di Balikpapan Timur) cuma kan belum optimal. Jadi kami optimalkan pelayanan, ditambah sekitar seribu sambungan baru untuk tahun pertama ini. Nanti tahun depan mungkin bisa ditambah lagi,” sebut Haidir.

Haidir mengakui ada keterlambatan pemanfaatan air waduk yang seharusnya sudah dimulai awal 2019. Itu karena pembangunan sistem pengolahan dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat belum menyerahkan secara resmi kepada pemkot. 

“Airnya sudah ada sebenarnya, cuma sistem pengolahan masih dalam penyelesaian. Harapannya, mudah-mudahan sebelum pertengahan tahun (Juni) sudah bisa dimanfaatkan,” ucapnya.

Menyinggung target 100 persen air aman pada 2020, Haidir menjelaskan, itu merupakan target pemerintah pusat. Air aman ialah dikelola tertutup dengan pemipaan yang tepat, maupun penggunaan water treatment plant seperti di perumahan. 

“Kami samakan persepsi dulu, seratus persen itu akses air aman bukan hanya air dari PDAM Balikpapan, tapi juga yang dikelola oleh perusahaan maupun individu (rumahan),” tutupnya. (naim)

Tidak ada komentar: