.do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none; }

Sabtu, 23 Februari 2019

Bongkar Muat Hasil Tambang di Manggar, Menggerus Pendapatan Nelayan

BALIKPAPAN. NMK - Aktivitas ship to ship alias bongkar muat batu bara dari tongkang ke vessel atau kapal besar di tengah laut Manggar Balikpapan Timur, mengusik kehidupan nelayan setempat.
Aziz, salah satu nelayan Manggar mengaku aktivitas pertambangan perusahaan Bayan Group menjatuhkan pendapatan nelayan. Jaring yang diangkat berisi batu bara, sedangkan jumlah ikan menurun. Pendapatan otomatis ikut turun.
"Biasanya dalam semalam kami bisa menjual hasil tangkapan ikan Rp 600 ribu. Sekarang hanya Rp 200 ribu," sesalnya. Karena itu para nelayan mengaku sangat kecewa dengan aktivitas tambang tersebut.
"Kami kan punya anak istri. Anak-anak sekolah, kami butuh makan. Kalau begini terus siapa yang mau tanggung jawab," tuturnya, Selasa, 19/2/2019.
Ia mengatakan para nelayan Manggar menghargai langkah yang ditempuh kepolisian dan Pemkot Balikpapan. "Kami masih menghargai polisi dan pemerintah. Kalau dengan perusahaan kami sudah sangat kecewa," ujarnya.
Para nelayan mengancam bakal kembali mengerahkan ratusan massa turun ke jalan jika janji perusahaan tidak dipenuhi dalam bulan ini.
Kordinator Nelayan Manggar, Sakiran, mengakui pihaknya berencana melakukan aksi besar-besaran di dua lokasi.
Yakni, di depan kantor DPRD Balikpapan dan laut Manggar untuk memblockade kapal perusahaan. Hal itu menyusul kerugian yang dialami masyarakat nelayan terkait aktivitas pertambangan di wilayah tangkap ikan. (Tim)
Namun, masyarakat nelayan Manggar masih menunggu itikad baik dari perusahaan Bayan. "Perusahaan menjanjikan bulan ini ganti rugi akan diberikan pada kami," ujarnya. (Tim NMK)

Tidak ada komentar: