.do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none; }

Kamis, 08 Juni 2017

Insya Allah, Agustus, Desalinasi Air Laut di Balikpapan Terealisasi


BALIKPAPAN,NMK  -  PDAM Tirta Manggar Kota Balikpapan menyatakan proses penyulingan (desalinasi) air laut masih menjadi proyek utama dalam memenuhi tambahan air baku di Kota Minyak. Rencanya proyek tersebut akan terealisasi, pada Agustus tahun ini,.

Direktur Utama PDAM Balikpapan, Haidir Effendi mengatakan, saat ini masih dilakukan penyempurnaan feasibility study (FS) pembangunan instalasi air minum dari air laut oleh inisiator PT Inti Sukses Bersama. “ Masih dalam tahap  penyempurnaan FS, masih banyak yang lagi didiskusikan. Selama ini belum ada kesulitan, hanya persoalan aturan saja jangan sampai melanggar aturan,” ungkap  Haidir.

 Haidir Effendi
Menurut Haidir dengan penyempurnaan FS ini, tetap tidak akan mengganggu tahapan persiapan dan kini masih on schedule. Dirut PDAM ini memastikan, perusahaannya akan bertindak sebagai operator yang melakukan distribusi air bersih dari program desalinasi ini. “Kewenangan di UU itu sudah jelas , bahwa siapa pun boleh mengusahakan air baku. Cuma untuk distribusi air ada pada PDAM. Tetap distribusi di kita,” jelasnya.

Setelah FS rampung, maka akan berlanjut pada proses prakualifikasi investor atau peserta tender. Meski inisiasi desalinasi air laut ini dilakukan PT Inti Sukses Bersama, namun menurut Haidir, inisiator belum tentu akan bertindak sebagai pelaksana proyek.

 “Tetap akan dilelang. Kalau dokumen siap semua dan FS matang baru kita lelang.Ya, rencana Agustus. Tapi rencana ini jangan sampai kebablasan nabrak aturan, karena contoh yang besar-besar kan ada sampai nabrak aturan. Kasus nasional pernah terjadi dan jangan sampai terulang,” paparnya.

Berdasarkan issu  yang beredar, bahwa perkiraan harga jual air baku hasil destniasi air laut  nanti sekira Rp 23 ribu per meter kubik. Lebih mahal hampir tiga kali lipat daripada air PDAM yang hanya dipatok dengan harga Rp 8 ribu per meter kubik.

Tarif jual yang mahal ini karena pengolahan dan biaya operasionalnya yang mahal. Alat berupa membran perlu diganti dengan rutin. Sebab, menggunakan tekanan listrik yang tinggi, sehingga menyebabkan membran cepat rusak.

Dengan harga mahal, manfaat yang didapat konsumen air ini juga lebih baik. Yakni, kandungan mineral hasil penyulingan air laut melalui proses membran lebih baik karena lebih banyak mengandung mineral dari pada air biasa. (naim)




Tidak ada komentar: