BALIKPAPAN, NMK – PT Kaltim Kariangau Terminal menargetkan direct call dapat terealisasi pada tahun ini. Karena saat ini pihaknya sedang melakukan persiapan dan pemenuhan volume kuota, teknis dan regulasi eksportasi PT Kaltim Kariangau Terminal.
Direktur Utama PT KKT M. Basir menjelaskan pembukaan direct call saat ini masih dalam tahap persiapan pemenuhan volume kuota, teknis, dan regulasi eksportasi.
“Kami juga telah mengunjungi Kalimantan Utara untuk menjajaki potensi pengiriman komoditas ekspor
langsung dari Balikpapan,” katanya saat acara business gathering dan keluarga besar Insa dan Alfi di Balikpapan.
Adapun komoditas unggulan Kaltara yang bisa diekspor antara lain rumput laut dan produk hasil perikanan laut. Saya hitung-hitung potensi ekspor Kaltara itu mencapai rata-rata 500 boks kontainer per bulan.
Menurut Basir, upaya direct call terus dilakukan dengan mematangkan pembukaan direct call ke Hongkong, Jepang, Korea, dan China.
“Dengan direct call dipastikan akan lebih murah. Karena secara regulasi harus dimatangkan lagi. Karena persoalan bisa muncul di kemudian hari dan merugikan pelaku usaha,” tuturnya Rabu, (3/8/2016).
Menanggapi hal itu, Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Balikpapan mendukung rencana direct call melalui Balikpapan, yang ditargetkan akan direalisasikan tahun ini. Penerapan direct call menjadi kabar baik untuk kepelabuhan karena dapat menghemat biaya.
Sebagaimana dikemukakan Ketua ALFI Balikpapan Faisal Tola bahwa diterapkannya kebijakan direct call melalui pelabuhan peti kemas di Balikpapan akan memangkas biaya logistik pengusaha di Kaltim termasuk Indonesia Bagian Timur.Dengan rute yang lebih jauh ke Jakarta atau Surabaya akan memperdek jarak sehingga akan banyak menghemat buaya.
“Pengusaha juga tidak perlu mengeluarkan cost bongkar muat di Surabaya atau Jakarta, maupun Singapura. Pokoknya biaya relatif lebih murah,” tegasnya (8/8).
Kendati mendukung akan diberlakukan direct call tersebut, Faisal mengatakan pengusaha eksportir di Kalimantan Timur juga harus memahami kebijakan tersebut. Karena diyakini belum banyak memahami rincian dari kebijakan yang dirintis PT Pelindo IV itu.
“Memang program itu masih belum familiar bagi pengusaha eksportir di Kaltim. Kita juga masih wait and see tapi nanti kalau infrastruktur sudah siap untuk melayani jalur pelayaran internasional langsung, pengusaha akan siap dan berminat,”tandasnya.
Faisal lebih jauh mengatakan dengan direct call pasti kuota ekspor dari Balikpapan akan terpenuhi dengan sejumlah komoditi andalannya. Dan pengusaha eksportir yang masih melakukan ekspor melalui Surabaya harusnya melihat peluang tersebut.(ikki/na)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar