.do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none; }

Senin, 15 Juni 2020

Level Waduk Meningkat 10,41 Meter dan Kualitas Air Sedang diperbaiki


Balikpapan,NMK-Bulan Ramadhan dan Lebaran telah berlalu, memang jika kita pahami sebelumnya pola pemakaian air PDAM disaat bulan Ramadhan dan dibulan bulan biasa pasti berbeda, karena penggunaan Air dibulan Ramadhan mengalami perubahan pola pemakaian, dari biasanya Penggunaan air di kisaran pemakaian puncak jam 05.00 pagi dan sore harinya di kisaran Jam 16.00, berbeda disaat Ramadhan, pemakaian pucak Air PDAM lebih awal digunakan oleh Masyarakat pada saat dini hari diatas kisaran Jam 02.00 pagi, terutama saat menjelang waktu saur aktivitas penggunaan air lumayan meningkat.

Saat ini pelanggan masih menyoroti terhadap pelayanan PDAM Kota Balikpapan khususnya aliran Distribusi air didaerah – daerah gunung yang tidak maksimal serta kondisi kualitas air yang mengalami penurunan dalam beberapa hari ini.

 

Wilayah Pelanggan yang mengalami tidak maksimalnya Distribusi air adalah daerah-daerah gunung di Lokasi Kecamatan Balikpapan Barat, seperti Gn. Satu, Gn. Empat, Sidodadi, Gn. Bugis, Asrama Bukit hingga di Kelurahan Baru Tengah termasuk wilayah paling tinggi di Kecamatan Balikpapan Tengah didaerah Martadinata Jalan Pembangunan. 


Saat ini PDAM Kota Balikpapan sedang berupaya untuk memaksimalkan Kapasitas Produksi didaerah-daerah tersebut, memang Imbas dari pola pemakaian air setelah Ramadhan dan Lebaran perlu dilakukan Normalisasi dengan menjaga Kontinuitas kuantitas air yang diolah atau di produksi dari setiap Instalasi Pengolahan Air Minum PDAM. 

Upaya antisipasi saat ini yang dilakukan untuk menanggulangi permintaan kebutuhan air PDAM Ke Pelanggan, solusi jangka pendek saat ini, PDAM tetap mengarahkan kepada pelanggan untuk dapat memesan air tangki yang berada di Posko Tangki Jalan Mt. Haryono, depan kantor DukCapil.

Disamping Kuantitas air baku yang masih perlu Kontinyu diproduksi dan tahap Normalisasi agar sampai ke Daerah Gunung, sebagian pelanggan masih ada yang mengeluh terhadap kualitas air PDAM yang berwana keruh dan berbau.

Sejak Laporan Keluhan Pelanggan terkait penurunan kualitas air yang mengalami kekeruhan dan berbau dari akhir Ramadhan, kemudian memasuki lebaran hingga saat ini, Tim Laboratorium dan Bagian Produksi PDAM Kota Balikpapan masih berupaya melakukan tindakan perbaikan pada proses Pengolahan Air bersih pada dua Instalasi Pengolahan Air Minum terbesar milik PDAM Kota Balikpapan, yaitu IPAM Batu Ampar dan IPAM Kampung Damai, mengingat kedua Instalasi tersebut sumber air bakunya berasal dari Waduk Manggar, memang faktor utamanya yang menjadi penyebab kekeruhan tersebut berasal dari sumber waduk manggar itu sendiri, dimana telah terjadi perubahan terhadap kualitas air baku waduk manggar pada saat Peningkatan curah hujan yang menyebabkan debit air waduk bertambah dan diikuti dengan perubahan kualitas air waduk/ air baku, disaat level waduk yang Terus meningkat sampai hari ini, dimana level waduk menjadi 10,41 meter (Minggu, 31/05), dari peningkatan level tersebut karena curah hujan yang tinggi, ternyata mengakibatkan kualitas air waduk menjadi menurun, dimana Air hujan menyebabkan endapan lumpur yang sudah lama berada di dasar dan kemudian dipertengahan muka air waduk ikut terangkat serta terlarut, sehingga mengakibatkan beban di unit pengolahan beroperasi dengan berat (air susah diolah) dan kekeruhan warna air, zat melayang (TSS) serta zat besi pun meningkat. Akibat dari Kekeruhan yang terjadi pada air baku juga mempengaruhi daya ikat air terhadap oksigen sehingga kualitas oksigen terlarut (DO) menurun, kemudian zat organik juga ikut meningkat dan juga merupakan salah satu yang menyebabkan air baku waduk manggar menjadi bau.

Dimana yang perlu diketahui parameter kualitas air baku waduk manggar dari Warna, Kekeruhan, TSS (zat melayang) dan Besi Total mengalami peningkatan jika di bandingkan dengan bulan sebelumnya, perlu diketahui oleh masyarakat bahwa Waduk Manggar harus memenuhi standar Air Baku Kelas I, artinya, air baku yang memang masuk dalam katagori sumber air yang pantas untuk diolah menjadi air bersih atau air minum (Layak Konumsi), sesuai dengan “Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001, (Tanggal : 14 Desember 2001), Tentang Pengolahan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air,” berikut laporan secara rinci perubahan parameter terhadap hasil Kualitas Air Baku Waduk Manggar.

Perubahan Level Waduk Manggar : 

Sehingga hasil analisa terhadap parameter yang mengalami penurunan kualitas, terutama dalam hal ini beberapa parameter yang menjadi meningkat antara lain :Berdasarkan data dari parameternya :
1. Warna meningkat sebesar 72,43% (Dari April 272 PtCo menjadi 469 PtCo pada Mei).
2. Kekeruhan meningkat sebesar 109,68% (Dari April 31 NTU menjadi 65 NTU pada Mei).
3. Besi Total meningkat sebesar 45,71% (Dari April 3,5 mg/L menjadi 5,1 mg/L pada Mei) Standar Air Baku 0.3 mg/L.
4. Zat Organik meningkat sebesar 15,79% (Dari April 19 mg/L menjadi 22 mg/L pada Mei)

Dengan kondisi seperti ini, Direktur Utama PDAM Kota Balikpapan mengatakan bahwa Proses Pengolahan air tidak dapat dilakukan untuk STOP Produksi sementara waktu, mengingat permintaan kebutuhan air sangat tinggi di masyarakat atau pelanggan, disatu sisi Kualitas air Baku yang menurun, Produksi air bersih harus terus diolah secara kontinyunitas tanpa berhenti, dilihat dari hasil analisa laporan kualitas air baku sampai bulan Mei 2020, hasil analisa mengalami peningkatan yang sangat Drastis dari minggu ke minggu, hingga sampai hari ini pun Tim Instalasi Pengolahan Air Minum dan Laboratorium PDAM Kota Balikpapan terus berupaya dalam meningkatkan dosis obat air (penggunaan chemical) dimana dalam penggunaannya mengalami peningkatan 2 kali lipat, perlu diketahui oleh pelanggan tahapan peningkatan obat air ini berjenjang, atau perlu proses dalam pembubuhannya, mengingat cara yang dilakukan ini dengan Kondisi Instalasi terus Beroperasi secara Kontinyu tanpa STOP Produksi, dengan tujuan agar masyarakat tetap dapat menggunakan Air dari PDAM, disini menjadi tantangan bagi PDAM dalam menanggulangi permasalahan air baku yang terjadi, dengan mempertahankan Kualitas, Kuantitas dan Kontinyunitas, semoga proses yang sedang berjalan dalam penambahan dosis obat air ini, sesuai dengan dosis optimal yang dapat menghasilkan air bersih sesuai dengan standar air minum di setiap IPAM, Khususnya IPAM yang sumber air bakunya berasal dari Waduk Manggar.

 

Dengan keadaan seperti ini Direksi PDAM Kota Balikpapan memohon kepada pelanggan untuk sabar menunggu dalam proses pemulihan kembali, dimana PDAM sudah melakukan upaya-upaya seperti monitoring dan jarts kualitas air baku setiap jamnnya (untuk mendapatkan dosis optimum), melakukan penambahan udara (oksidasi) melalui surface aerator di waduk manggar, pengurasan Pada pipa Distribusi, pipa air baku atau transmisi serta pengurasan di Instalasi Pengolahan Air Minum itu sendiri dari clearator/pulsator, Filter dan Reservoir, Direksi juga meminta kepada pelanggan untuk turut memantau perubahan Kualitas air PDAM yang terjadi dirumah pelanggan, apabila masih ada ketidak sesuaian, mohon untuk segera lapor ke Call Center di 0542 878991/878992 - sms center 0816200110 dan sekali lagi PDAM Kota Balikpapan menyampaikan permohonan maaf yang sebesar besarnya atas ketidak nyamanan ini. (naim)

Tidak ada komentar: